Foto By : Reza Lubis /19 Des 2014 |
Langkat - Reza Lubis.
Melambungnya
harga gas elpiji tabung 3 kg di beberapa tempat Kabupaten Langkat
,membuat kalangan masyarakat konsumen gas elpiji 3 kg kelabakan
"mahalnya harga gas 3 kg menambah beban kami masyarakat kecil,"ungkap
Fatimah (35), seorang ibu rumah tangga di
Kelurahan Perdamaian Stabat, Kabupaten Langkat, Rabu (18/12).
Fatimah mengaku dirinya dan ibu rumah tangga lainnya di daerah itu mengalami kesulitan memperoleh gas elpiji kemasan 3 kg dengan harga normal.kalau pun ada harganya mahal itupun setelah mencari cari di beberapa kedai yang menjual gas 3 kg, seperti tasi saya dapat gasnya di depan cabe ijo dengan harga Rp.23.000,- "Pangkalan gas yang biasanya mendistribusikan gas elpiji 3 kg juga kosong kehabisan stok, sehingga ada yang terpaksa menggunakan kayu bakar,"bebernya.
Hal senada diungkapkan beberapa warga,diantaranya seorang ibu rumah tangga di Desa Karang Gading, Kecamatan Secanggang yang juga kesulitan mendapatkan Gas elpiji 3 kg dan kalaupun ada harganya mahal 1 tabung Rp.21.000,-, Agus penduduk Batang Serangan juga mengungkapkan harga gas elpiji 3 kg di daerahnya bervariatif, harganya Rp. 20.000,- hingga Rp.25.000,- sedangkan di Kecamatan Tanjung Pura menurut Fahlevi warga Tanjung Pura harga elpiji 3 kg yang di jual kedai kedai seputaran kota harganya Rp.20.000,-an tetapi kalau di desa pesisir seperti Tapak Kuda harga 1 tabung gas elpiji melejit antara Rp.25.000,- hingga Rp.30.000,-.
Fatimah mengaku dirinya dan ibu rumah tangga lainnya di daerah itu mengalami kesulitan memperoleh gas elpiji kemasan 3 kg dengan harga normal.kalau pun ada harganya mahal itupun setelah mencari cari di beberapa kedai yang menjual gas 3 kg, seperti tasi saya dapat gasnya di depan cabe ijo dengan harga Rp.23.000,- "Pangkalan gas yang biasanya mendistribusikan gas elpiji 3 kg juga kosong kehabisan stok, sehingga ada yang terpaksa menggunakan kayu bakar,"bebernya.
Hal senada diungkapkan beberapa warga,diantaranya seorang ibu rumah tangga di Desa Karang Gading, Kecamatan Secanggang yang juga kesulitan mendapatkan Gas elpiji 3 kg dan kalaupun ada harganya mahal 1 tabung Rp.21.000,-, Agus penduduk Batang Serangan juga mengungkapkan harga gas elpiji 3 kg di daerahnya bervariatif, harganya Rp. 20.000,- hingga Rp.25.000,- sedangkan di Kecamatan Tanjung Pura menurut Fahlevi warga Tanjung Pura harga elpiji 3 kg yang di jual kedai kedai seputaran kota harganya Rp.20.000,-an tetapi kalau di desa pesisir seperti Tapak Kuda harga 1 tabung gas elpiji melejit antara Rp.25.000,- hingga Rp.30.000,-.
Pemilik UD Simeulue pangkalan gas tabung 3 kg di Kelurahan Perdamaian Kecamatan Stabat saat dikonfirmasi di tempat usahanya, mengungkapkan, pihaknya selama ini setiap hari menerima pasokan normal dari agen 80 tabung gas elpiji 3 kg dengan harga Rp.13.500,- / tabung sementara harga jual kami kepada konsumen/pengecer Rp.16.000,- , harga tersebut sudah patokan dan kami tidak berani menjual lebih dari Rp.16.000,-/tabung tegas pria berperawakan gemuk tersebut.
Sementara itu Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Langkat saat di kunjungi Monitor untuk dimintai konfirmasinya tidak berada di tempat, tugas ke Jakarta ungkap salah satu staf bidang Perdagangan, saat dimintai konfirmasi tentang pengawasan terhadap kondisi melambungnya harga gas elpiji 3 kg,staf bidang Perdagangan tersebut mengungkapkan diruangan kepala seksi perdagangan "tidak memiliki biaya operasaional untuk melakukan pemantauan harga dan sulitnya gas elpiji 3 kg di kabupaten Langkat".ungkap staf yang mengaku bernama Jon tersebut.
Kabag Perekonomian
Kantor Bupati Langkat saat di kunjungi untuk dimintai konfirmasi
di Ruangan Bag.Perekonomian, tidak berada di tempat "Bapak lagi ke
Jakarta" tutur seorang staf wanita bagian Perekonomian dengan nada
ketus.
Ditempat yang berbeda Ralin
Sinulingga, SE Wakil Ketua DPRD Langkat saat dimintai tangggapannya
berkaitan dengan melonjaknya harga gas elpiji 3 kg menyatakan
"Pemerintah Kabupaten Langkat harus melakukan sidak (inspeksi mendadak)
ke Agen dan pangkalan2 serta pengecer dan jika memungkinkan Pemkb
Langkat harus melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga gas elpiji
tabung 3 kg tersebut".
Ahmad Zaid Nur salah seorang tokoh masyarakat yang juga Ketua PD Al Jam’iyatul Washliyah Kab.Langkat mengatakan, jalur panjang distribusi telah membuat harga tidak dapat dikontrol dengan baik. Artinya, kelangkaan yang terjadi disebabkan karena prosesnya yang panjang, memberikan kesempatan bagi sejumlah kalangan untuk mengambil keuntungan besar dengan berbagai cara seperti menaikkan harga diatas HET,untuk itu di perlukan peran Pemkab Langkat yang berkoordinasi dengan Pertamina untuk menekan lonjakan harga tersebut dan melakukan upaya upaya untuk menstabilkan atau menekan lonjakan harga gas elpiji 3 kg seperti melakukan pengawasan melalui SKPD terkait serta jika memungkinkan melaksanakan operasi pasar untuk gas elpiji 3 kg. #
Anak Bangsa :Menatap Mentari Di Kaki Ufuk Dengan Penuh Asa..........
0 komentar:
Post a Comment