BERBAGI INFORMASI :
Jeffry Pondaag, aktivis Komite Utang Kehormatan Belanda
Dialah sosok 'pengompor' hak-hak korban Rawagede. Tak pernah bosan, selalu penuh semangat, kadang terkesan berangas untuk berbicara soal kekejaman pendudukan Belanda atas Indonesia pada masa lalu.
Tapi Jeffry Pondaag, aktivis Komite Utang Kehormatan Belanda, terlihat berbeda saat usai pembacaan keputusan gugatan korban pembantaian Rawagede. Lelaki yang senantiasa rambutnya seolah-olah basah, berkalung salib, dan kerap membuka kancing kemeja paling atas tersebut, mulutnya bergetar dan berbicara terbata-bata.
Ia bahagia sekaligus sedih atas keputusan pengadilan Den Haag. Bahagia, karena perjuangannya membuahkan hasil. Sedih, karena salah satu penggugat Saih bin Sakam telah wafat sebelum mendengar keputusan ini.
Sumber : Radio Nederland Wereldomroep
0 komentar:
Post a Comment