Home » , » DBD Makan Korban di Langkat, Wakil Ketua DPRD Langkat minta Dinkes Langkat Proaktif

DBD Makan Korban di Langkat, Wakil Ketua DPRD Langkat minta Dinkes Langkat Proaktif

Posted by Anak Bangsa

Tempatkan Iklan Anda disini..

Image By Google
Langkat-Reza Lubis​
Banyaknya kasus Demam berdarah Degue (DBD)  di Kabupaten Langkat membuat prihatin Wakil Ketua DPRD Langkat Ralin Sinulingga, SE hal itu di kataka​nnya di ​sela sela​ waktu rehat di DPRD Langkat Stabat Kamis,30/10.
Ralin Sinulingga,SE Wk Ketua DPRD Langkat

​Saat ini kasus DBD semakin marak di lLangkat,hal ini ditandai k​orban demam berdarah dengue (DBD) yang terus bertambah hingga 1​00 an orang , 3 diantaranya​ telah ​
​ salah satu RS di Medan meninggal dunia di Langkat. Untuk itu kita meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Langkat proaktif, terutama kepala Puskesmas di 23 Kecamatan di Langkat.

“Rabu (29/10) malam, korban atas nama Raja Ginting (26) penduduk Desa Kampung Sawah Kecamatan Sei Bingai meninggal dunia di salah satu RS di Medan. Sedangkan abang korban  Yakin Ginting dan Sri Ulina Br Sitepu penduduk Desa Emplasmen Kuala Mencirim Sei Bingai karena positif menderita DBD saat ini dirawat di RS Bidadari dan korban DBD lainnya diantaranya Candra dan Neneng penduduk Padang Brahrang Kecamatan Selesai,Langkat dirawat di RS Bidadari.

Karena DBD ini sudah mewabah, dan menyangkut nyawa manusia, ini tidak bisa dibiarkan atau dianggap belum waspada. Apa harus mengambil korban jiwa lagi, sedangkan tahun 2014 ini saja dari 170 an korban penderita DBD , 3 orang meninggal dunia. Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Langkat Ralin Sinulingga
​ ​
​tokoh yang aktif didalam Peduli Kesehatan Masyarakat (PKM)​
Kamis (30/10).

​​
​Lanjutkan ​
politis
​​
PDIP itu, Dinkes Langkat terbukti kecolongan, belum ada laporan dari Kepala Puskesmas ke pihaknya tentang korban DBD yang meninggal dunia dan korban yang dirawat. Jangan harus menunggu begitu ada korban baru Dinkes dan Puskesmas berbuat. APBD untuk biaya penanggulangan DBD sudah ada, dan jangan Kepala Puskesmas menyalahkan Bidan Desa yang tidak member laporan ke Kepala Puskesmas di masing-masing Kecamatan. Bidan Desa tidak memiliki peralatan medis yang kuat seperti leb (laboratorium).

Yah sering-seringlah komunikasi antar Desa dan dusun bagi Kepala Puskesmas paling tidak sebulan sekali. Tentang bahayanya bencana DBD,program 3 M itu penting digemboskan kemasyarakat, yakni Menimbung,Mengubur,dan Membakar kaleng bekas dan tempurung yang dapat menampung genangan air hujan, katanya lagi.

Dihubungi terpisah
​ oleh wartawan​
​​
​​
, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat Dr Sadikun Winato, ianya mengatakan, bahwa
​​
​f​
o
​g​
ging terhadap daerah maupun kantong-kantong endemis DBD sudah dilakukan. “Ya kita tetap tanggaplah bang, tetapi Kepala Desa maupun masyarakat mungkin lambat dan tidak memberitahukan daerahnya ada terserah DBD”. Jadi bukan kita menunggu ada korban baru berbuat,tetapi banyak orang demam belum pasti dia terkena DBD. Namun setelah korban dirawat dan ditangani medis, dan hasil lab (laboratorium = red)  positif DBD, itu langsung kita turun melakukan poging, sebut Dr Sadikun.

Untuk lebih jelasnya, silahkan Tanya anggota saya di bagian P2ML,karena saya ini lagi sibuk mimpin rapat ya bang, dat
​​
​​
​a​
ng aja bang ke kantor bertanya lebih rinci, kata Sadikun lagi.

Kepala Seksi Pembasmi Penyakit Menular Langsung (P2KM) Dinkes Langkat Bena Muli Perangin Angin ketika ditemui diruang kerjanya kemarin
​ 30/10​
,
​mengatakan​
pihaknya belum menerima laporan dari Kepala Puskesmas Kecamatan Sei Bingai, Selesai dan Kecamatan K
​u​
ala seperti yang diceritakan DPRD.

“Bukan artinya ada korban baru ditanggulangi, tetapi seperti yang dikatakan Pak Kadis tadi, bahwa penderita demam belum bisa dikatakan korban DBD sebelum diketahui trombosit penderita diatas 100.000 dari hasil leb laboratorium”. Kita di bagian P2KM terbuka, masyarakat silakan hubungi kita langsung jika lingkungannya terserang DBD, tidak
usah menunggu korban kok, tetapi jika ada satu orang saja penderita demam dan diketahui positif DBD kita langsung turun.

Ditahun 2014 memang ada korban DBD yang berdasarkan leb  laboratorium yang masuk 170an orang. Dan memang perlu sama-sama kita waspadai,ditahun 2015 mendatang, mungkin diawal tahun, diprediksi akan berjangkit korban DBD besar karena jangkitan lima tahunan.

“Ditahun 2010 lalu, korban DBD akibat gigitan penularan nyamuk aides aigivty ada 707 penderita”. Jadi kita waspadai diawal Januari tahun depan diprediksi jangkitan DBD memuncak, ungkap Bena Muli Perangin-Angin
​.​

Anak Bangsa :Menatap Mentari Di Kaki Ufuk Dengan Penuh Asa..........


0 komentar: