Tangal 17 Januari 2009 Kabupaten Langkat genap berusia 259 Tahun diusia yg "gaek" (tua) tersebut Langkat berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi dari zaman ke zaman dengan berbagai catatan sejarah yg menghiasi perjalanan panjang Langkat.Kabupaten Langkat berkembang selaras dengan perkembangan jaman,namun disana sini masih perlu rasanya ada perbaikan dalam beberapa hal harus ditambahi dan kurangi (terutama dalam penyalahgunaan uang dan fasilitas negara),seperti layaknya meramu/memasak makanan yg akan kita santap bersama untuk mendapatkan makanan yg lezat dan nikmat kita mungkin perlu merasain makanan tersebut pada tahap persiapan sebelum dihidangkan ke meja makan di tahap tersebut kita dapat menemukan kekurangannya,kurang garam,kurang pedas,kurang santan,terlalu asin,terlalu pedas,terlalu manis dan sebagainya dan kalau terdapat kekurangan dalam masakan tersebut kita dapat segera memperbaikinya,hingga akhirnya masakan tersebut ketika dihidangkan sesuai dengan selera yang memakannya.Demikian juga dengan keberadaan Kabupaten Langkat yg menjadi rumah bagi masyarakat Langkat dan perantau langkat yg ada di seantero dunia (yg mengaku dirinya putra Langkat) mungkin masing masing komponen masyarakat atau individu individu didalam masyarakat merasakan adanya kekurangan di dalam perjalanan panjang usia Langkat baik mengenai penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Langkat maupun hal hal lain yg menyangkut hidup dan berkehidupan didalam berkeluarga /bermasyarakat didalam rumah besar yg diberi nama Kabupaten Langkat,kita sadari bahwa untuk mencapai segala tujuan yg bersifat mulia tersebut membutuhkan suatu proses yg melibatkan segenap unsur didalam masyarakat,sesama individu didalam masyarakat wajib saling mengingatkan/dan memperbaiki hal hal yg terlupakan ataupun yg salah demikian juga masyarakat dengan pemangku kepentingan Langkat juga harus rela dan ikhlas untuk menerima masukan,teguran yang mengingatkan seandainya ada yg terlupakan dan adanya kesalahan yang harus diperbaiki dan berusaha tidak mengulangi kesalahan tersebut dan sebaliknya pemangku kepentingan yang telah dipercaya oleh masyarakat/menerima amanah dari masyarakat untuk bekerja dan berusaha secara "jujur" selalu mengutamakan rakyat dari kepentingan pribadi bekerja tanpa mengharap "pemberian langsung tunai" dari masyarakat yg mengharapkan bantuannya,karena selain telah diberi amahan dan dipercaya masyarakat juga telah mendapat pengahasilan (gaji) yg nota bene merupakan uang rakyat yg dikumpulkan melalui berbagai pajak didalam berkehidupan berbangasa dan bernegara kalau semuanya berjalan sesuai dengan sebagaimana harusnya tidak melanggar prinsip agama,etika,moral dan hukum yg berlaku di Republik tercinta ini Insya Allah Langkat akan maju dengan sendirinya (moga moga semua menyadarinya dan melaksanakannya.........).
- kasus yg menimpa Mona Sinaga yg berumur 10 Tahun yg menjadi korban kebuasan ayah kandungnya selama 2 tahun (Ksemar = Kelompot Studi dan Edukasi Masyarakat Marginal = http://www.ksemar .wordpress.com)
- Menurut Koalisi Nasional Penghapusan Ekploitasi Seksual Komersial Anak pada tanggal 20 Mei 2008 di http://www.eska.or.id/news/detail/?id=11 : "Di Kabupaten Langkat, tambahnya, ESKA terjadi dengan sindikat yang terorganisir secara teramat rapi. Di daerah ini beberapa germo beroperasi hampir di tiap kecamatan.
- menurut Direktur Eksekutif Yayasan Pusaka Indonesia , Eddy Ikhsan MA kepada ANTARA mengatakan, daerah yang menempati rating kedua kasus kekerasan terhadap anak adalah Langkat disusul Deli Serdang, Asahan dan Nias ( http://www.sumutprov.go.id)
Semoga harapan ini menjadi nyata dan anak anak mendapat perhatian yg nyata tidak hanya sekedar wacana,slogan dan acara seremonial yang tidak membawa manfaat apa apa bagi anak anak Indonesia.
Anak Bangsa Yang Merindukan "Indonesia Bersih".
0 komentar:
Post a Comment