Ke
tika aku sampai dirumah yang di tumpangi sahabatku Nur Alamsyah pada jam 9.23.wib,terlihat sepi tidak ada aktifitas selain seorang Ibu tua (orang tua) dari pemilik rumah tumpangan Nur Alamsyah yg sedang membersihkan halaman depannya,lantas saya bertanya kepada Ibu tersebut menanyakan Nur Alamsyah dan Alam (Nur Alamsyah) 
sudah pergi dari rumah sejak pagi untuk mencari keberuntungan demi anak-anak dan istri tercinta.
Tak lama keluar Istri Alam (Mursinem) keluar dari rumah menjumpai saya dan mempersilakan saya masuk, ditengah ruangan/dalam rumah saya melihat Fauza tergeletak di lantai beralaskan tikar dan kain (baru selesai mandi) dan di dandani oleh Mursinem sang ibu,penuturan Ibu Mursinem kondisi kesehatan Fauza sekarang 
baik tidak kurang suatu apapun walaupun dan situasi dan kondisi penghidupan yg memprihatinkan....................sambil terus memakaikan baju Fauza,Mursinem dengan ditemani anak tertua dari pasangan Nur Lamsyah dan Mursinem,saya bert
anya tentang Fauza Syahfitri dan keadaaan keluarga sahabat saya tersebut dan dari mursinem saya mendapat suatu kabar yg sangat memilukan saya,bahwa mereka sekeluarga harus keluar dari rumah tumpangan tersebut paling lambat bulan Juni hal ini disebabkan pemilik rumah yang selama ini telah berbaik hati memberikan rumahnya ditinggalin Nur Alamsyah dan keluarga dengan terpaksa harus kembali ke rumah tersebut dikarenakan pemilik rumah tersebut sudah tidak bekerja lagi di suatu perusahaan yang berada di kawasana kota Medan,Mursinem sangat kebingungan memikirkan di mana lagi harus pindah mengingat keterbatasan ekonomi mereka yang tidak memungkinkan menyewa/mengontrak sebuah rumah yang sangat sederhana sekalipun.Kenyataan ini membuat saya tertengun dan larut dengan permasalahan yang mereka hadapi.........,saya tidak tau harus berkata apa,lidah terasa kelu.........kering tenggorokan rasanya.
Setelah beberapa saat saya permisi pamit keluarga tersebut,sambil berpikir untuk menemukan jalan keluar bagi keluarga sahabatku tersebut.............................
baik tidak kurang suatu apapun walaupun dan situasi dan kondisi penghidupan yg memprihatinkan....................sambil terus memakaikan baju Fauza,Mursinem dengan ditemani anak tertua dari pasangan Nur Lamsyah dan Mursinem,saya bert
anya tentang Fauza Syahfitri dan keadaaan keluarga sahabat saya tersebut dan dari mursinem saya mendapat suatu kabar yg sangat memilukan saya,bahwa mereka sekeluarga harus keluar dari rumah tumpangan tersebut paling lambat bulan Juni hal ini disebabkan pemilik rumah yang selama ini telah berbaik hati memberikan rumahnya ditinggalin Nur Alamsyah dan keluarga dengan terpaksa harus kembali ke rumah tersebut dikarenakan pemilik rumah tersebut sudah tidak bekerja lagi di suatu perusahaan yang berada di kawasana kota Medan,Mursinem sangat kebingungan memikirkan di mana lagi harus pindah mengingat keterbatasan ekonomi mereka yang tidak memungkinkan menyewa/mengontrak sebuah rumah yang sangat sederhana sekalipun.Kenyataan ini membuat saya tertengun dan larut dengan permasalahan yang mereka hadapi.........,saya tidak tau harus berkata apa,lidah terasa kelu.........kering tenggorokan rasanya.Setelah beberapa saat saya permisi pamit keluarga tersebut,sambil berpikir untuk menemukan jalan keluar bagi keluarga sahabatku tersebut.............................
3 komentar:
wah..knapa bisa tambah kacau begini ya..
heran aza knapa manusia yang baik , di beti cobaan dan cobaan yang begini?
mudah2an segera ada jalan buat mereka
wah..knapa bisa tambah kacau begini ya..
heran aza knapa manusia yang baik , di beti cobaan dan cobaan yang begini?
mudah2an segera ada jalan buat mereka
Ibarat Nelayan di tengah laut kadang menghadapi gelombang laut yg ganas kadang lautan bersahabatan dengan nelayan,tapi senantiasa nelayan tetap melaksanakan rutinitasnya melaut mencari ikan tanpa tergoda sedikitpun dgn rasa gentar hadapi.....kenyataan yg tidak sama sekali diduga...
Post a Comment