Home » , , , , , » Cewek Brandan Dinodai Putra Kades Teluk Meku, Takut Dipecat dari Sekolah, Minta Bantuan KPAID Langkat

Cewek Brandan Dinodai Putra Kades Teluk Meku, Takut Dipecat dari Sekolah, Minta Bantuan KPAID Langkat

Posted by Anak Bangsa

Tempatkan Iklan Anda disini..


  Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Kab.Langkat saat bertemu dengan Wkl Kepala sekolah bunga

Jumat, 5 Maret 2010
Masih ingat dengan Bunga (nama samaran), cewek Pangkalan Brandan yang mengaku diperawani pacarnya sendiri? Ya, cewek 17 tahun yang akhirnya mengadukan Put (20), anak Kades Teluk Meku pada 26 Februari lalu. Pasca pemberitaan kasus yang menimpanya, dia khawatir bakal dikeluarkan dari sekolahnya hingga minta bantuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Langkat.

Ketakutan Bunga bukan tak beralasan. Beberapa hari lalu, pihak sekolah memanggil keluarganya terkait aib yang juga menyeret nama sekolah. Pengakuannya, pihak sekolah meminta agar kasusnya tak sampai mencemarkan nama baik sekolah. Pemanggilan itu membuat Bunga cemas. Dia tak mau bila kasusnya membuat dia dikeluarkan, apalagi siswa kelas III SMU akan ujian akhir sekolah tak lama lagi.

Dasar itu, Ketua KPAID Langkat, Anes SA didamping Sekretaris KPAID Langkat Reza Lubis,SH dan Ketua LSM K-SEMAR Sumut, Togar Lubis SH menemui kepala sekolah tempat Bunga belajar.

Dalam pertemuan kemarin (4/3) pagi, Anes berharap pihak sekolah justru harus melindungi Bunga dan tetap memperbolehkannya melanjutkan sekolah. “Apalagi, korban tidak melanggar ketentuan sekolah dan akan mengikuti ujian akhir,” ujar Anes. Pihak sekolah sendiri mengaku, pemanggilan keluarga Bunga hanya meminta agar kasusnya tak sampai membuat pihak ketiga punya kesempatan menjelekkan nama sekolah.

Terkait kasus itu, Anes berkata, Put bisa dikenakan sanksi pidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara sesuai Undang-Undang Nomor (23) Tahun 2002, tentang perlindungan anak. Terpisah, Kapolsek Pangkalan Brandan, AKP Mhd Sofian S mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus dan telah memeriksa sejumlah saksi.

Sekedar mengingatkan, sejak ibunya mengais ringgit di Malaysia, gadis yatim ini tinggal bersama neneknya. Tapi gundah itu sedikit terobati begitu Bunga pacaran dengan Put, yang berstatus mahasiswa dan putera Kades Teluk Meku, Jamaluddin. Teluk Meku masih berada di wilayah Kecamatan Babalan atau Pangkalan Brandan, Langkat.

Pokoknya, bersama Put, hati Bunga selalu berbunga-bunga. Karena itulah, dia rela menyerahkan kegadisannya. “Dua kali terjadi, Pak,” aku Bunga, malu-malu sambil menunduk saat ditanya polisi. Tapi usai menyebubuhi pacarnya hingga dua kali, Put tak lagi datang ke rumah Bunga. Itu terjadi sejak sebulan lalu. Biasanya, menurut Bunga, asal malam Kamis dan malam Minggu, Put selalu mengapelinya.

Kegelisah Bunga sejak tak lagi diapeli bahkan putus kontak dengan lelaki terkasihnya itu, tak nyana membuat kisahnya tak lagi gadis terbongkar oleh keluarga neneknya. Hasil kesepatan keluarga, Put harus tanggung jawab. Tapi cara kekeluargaan yang ditempuh keluarga Bunga, malah dilawan Put. Ia mengaku tak pernah menyetubuhi Bunga. Karena itulah, Bunga mempolisikan Put.

Kades Teluk Meku, Jamaluddin, kemarin mengaku telah mengetahui anaknya, Put, dilapor ke Polsek Pangkalan Brandan. Meski begitu, “Anak saya itu hanya korban,” kelit Jamaluddin soal pengaduan Bunga. Kades itu mengaku akan menjadi jalan damai antara keluarganya dengan keluarga Bunga. Sementara, Kapolsek Pangkalan Brandan AKP M. Sofian S, hingga kemarin mengaku pihaknya masih mempelajari pengaduan Bunga. (joko)


0 komentar: