Home » , , , , , , , , » Di Langkat, Tiga Anak Tewas Akibat DBD

Di Langkat, Tiga Anak Tewas Akibat DBD

Posted by Anak Bangsa

Tempatkan Iklan Anda disini..

10:08 | Monday, 31 May 2010
LANGKAT-Penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) kembali menyerang Kabupaten Langkat. Bahkan, Kecamatan Besitang tepatnya di Desa Halaban, menjadi kawasan endemis penyakit DBD. Dalam dua pekan terakhir, 17 warga di daerah itu menderita DBD dan tiga diantaranya meninggal dunia.
Ketiga korban meninggal akibat DBD yaitu Fery (3), Rahmad Riyadi (11 bulan) dan Indrasari (16), ketiganya warga Desa Halaban, Kecamatan Besitang. Sedangkan 12 penderita lain masih dirawat intensif di sejumlah rumah sakit dan 2 lainnya menjalani rawat jalan.
Adapun sejumlah korban yang diketahui masih dirawat intensif diantaranya Aditya Pratama(10), Fajar Alif (7), Nurnaiti (10), Jaka Ginting (13), Anggraini (10), Zulfan (17), Puteri(9), Suryati (44) dan Rosmita Dewi. Anton (8) dan Novita Sari (16).
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Langkat Drg Herman Sadec saat ditemui usai melakukan fogging di Desa Halaban, Kecamatan Besitang, Sabtu (29/5) menyatakan, Desa Halaban menjadi daerah yang ditetapkan sebagai kawasan endemis, dengan tingkat jumlah korban terbanyak. “Desa Halaban ditetapkan menjadi daerah endemis berjangkitnya wabah DBD, dengan tingkat jumlah korban tertinggi dalam dua pekan terakhir,” sebut Sadec.
Lebih jauh dikatakan Herman, pihaknya berharap, agar warga tidak panik dengan kondisi seperti ini dan jika warga mengalami penurunan kesehatan dan menemukan warga lain yang diduga terjangkit DBD, segera melapor ke perangkat Desa atau Puskesmas setempat, agar. “Agar dapat langsung diambil tindakan pencegahan dan pengobatan terhadap korban,” terang Sadec.
Menularnya penyakt DBD ini jelas Sadec, karena Desa Halaban berada di datarangn tinggi. Dimana masyarakatnya masih menyimpan dan menampung air dalam bak, ember dan tempat penampungan air lainnya yang kurang dikontrol kebersihannya. “Jadi perlu kembali dilakukan grakan 3 M,” tandas Sadec.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Halaban, Supriadi Tarigan didampingi Kepala Puskesmas Besitang Dr Iskandar, usai melakukan fogging ke 5 di desanya mengatakan, bahwa di daerahnya sangat sulit mendapatkan air bersih, sehingga warga kerap menyimpan dan meampung air dalam bak.
“Karena sulitnya dan tidak ada sumber air bersih, maka masyarakat saya menampung dan menyimpan air untuk persediaan,” kata Supriadi. Untuk itu, dia meminta pemerintah menyediakan sumber air bersih di desa tersebut. (ndi)

Sumber : Sumut Pos


0 komentar: