Sabtu, 26 Juni 2010
LANGKAT-Kejaksaan Negeri (kejari) Stabat, Jum’at (25/6) sekitar pukul 08.00 Wib, mendadak heboh. Penyebabnya, dua orang jaksa wanita terdengar cekcok mulut dan nyaris baku hantam.
Kedua jaksa yang bertikai tersebut adalah Rumondang Siregar (37) warga Jln. Seroja, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Stabat, Langkat dan Sri Hartuti (40), warga Perumahan Paya Roba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai. Perselisihan diantara mereka telah masuk ke ranah hukum dan ditangani Polres Langkat.
Informasi yang diperoleh POSMETRO MEDAN di lokasi kejadian, berawal dari kedatangan Rumondang ke ruangan bagian pembinaan Kejari Stabat. Saat itu Rumondang bersama anaknya Pranata Sitepu.
Namun saat hendak masuk, tanpa sengaja Sri Hartuti yang berdiri di depan pintu tersenggol Rumondang. Sri yang disebut-sebut terlibat perseteruan dengan Rumondang, kontan melontarkan makian, begitu mengetahui Rumondang menyenggol tasnya.
Meski sempat malu dimaki di depan orang ramai, namun Rumondang tetap minta maaf. Tapi Sri tetap saja panas dan memaki-maki rekan jaksanya itu. Dengan wajah menyiratkan kekesalan Rumondang beranjak pergi bersama anaknya. Tapi Sri malah merasa tertantang dan mengejarnya. Malah menurut Rumondang, Sri sempat memukulnya di depan para staf dan jaksa lainnya. Oleh rekan mereka, keduanya langsung dipisahkan sebelum pertikaian berlanjut panjang.
Tapi Rumondang merasa harga dirinya dipermalukan di depan orang banyak. Tanpa banyak pertimbangan lagi, dia langsung bergegas menuju Polres Langkat melaporkan perbuatan Sri.
Keributan keduanya jadi pergunjingan hangat di lingkungan kejaksaan maupun Pengadilan Negeri (PN) Stabat. “Mungkin mereka pecah kongsi atau pembagian yang tidak merata, masa’ jaksa sama jaksa bisa bentrok, “celoteh warga yang mengetahui keributan itu.
Sementara Rumondang ketika dikonfirmasi POSMETRO MEDAN melalui telepon seluler perihal kejadian tadi membenarkan kalau dirinya telah membuat pengaduan ke kantor polisi. Namun dia menolak memberi keterangan lebih rinci. ‘’Tanya sajalah ke Polres Langkat, masalah ini sudah saya serahkan ke polisi,’’bilangnya. (darwis)
LANGKAT-Kejaksaan Negeri (kejari) Stabat, Jum’at (25/6) sekitar pukul 08.00 Wib, mendadak heboh. Penyebabnya, dua orang jaksa wanita terdengar cekcok mulut dan nyaris baku hantam.
Kedua jaksa yang bertikai tersebut adalah Rumondang Siregar (37) warga Jln. Seroja, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Stabat, Langkat dan Sri Hartuti (40), warga Perumahan Paya Roba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai. Perselisihan diantara mereka telah masuk ke ranah hukum dan ditangani Polres Langkat.
Informasi yang diperoleh POSMETRO MEDAN di lokasi kejadian, berawal dari kedatangan Rumondang ke ruangan bagian pembinaan Kejari Stabat. Saat itu Rumondang bersama anaknya Pranata Sitepu.
Namun saat hendak masuk, tanpa sengaja Sri Hartuti yang berdiri di depan pintu tersenggol Rumondang. Sri yang disebut-sebut terlibat perseteruan dengan Rumondang, kontan melontarkan makian, begitu mengetahui Rumondang menyenggol tasnya.
Meski sempat malu dimaki di depan orang ramai, namun Rumondang tetap minta maaf. Tapi Sri tetap saja panas dan memaki-maki rekan jaksanya itu. Dengan wajah menyiratkan kekesalan Rumondang beranjak pergi bersama anaknya. Tapi Sri malah merasa tertantang dan mengejarnya. Malah menurut Rumondang, Sri sempat memukulnya di depan para staf dan jaksa lainnya. Oleh rekan mereka, keduanya langsung dipisahkan sebelum pertikaian berlanjut panjang.
Tapi Rumondang merasa harga dirinya dipermalukan di depan orang banyak. Tanpa banyak pertimbangan lagi, dia langsung bergegas menuju Polres Langkat melaporkan perbuatan Sri.
Keributan keduanya jadi pergunjingan hangat di lingkungan kejaksaan maupun Pengadilan Negeri (PN) Stabat. “Mungkin mereka pecah kongsi atau pembagian yang tidak merata, masa’ jaksa sama jaksa bisa bentrok, “celoteh warga yang mengetahui keributan itu.
Sementara Rumondang ketika dikonfirmasi POSMETRO MEDAN melalui telepon seluler perihal kejadian tadi membenarkan kalau dirinya telah membuat pengaduan ke kantor polisi. Namun dia menolak memberi keterangan lebih rinci. ‘’Tanya sajalah ke Polres Langkat, masalah ini sudah saya serahkan ke polisi,’’bilangnya. (darwis)
0 komentar:
Post a Comment