Home » , , , , , , , , » Dituduh Mencuri Sawit,Dua Anak Diinjak hingga Muntah Darah

Dituduh Mencuri Sawit,Dua Anak Diinjak hingga Muntah Darah

Posted by Anak Bangsa

Tempatkan Iklan Anda disini..

10:22, 29/07/2010

SELESAI-Hanya berselang sehari setelah peringatan Hari Anak Nasional, dua orang anak dianiaya oknum satpam di kebun PTPN 2, Tanjung Jati, Sabtu (24/7). Ada yang sampai muntah darah dan pingsan dipijak-pijak, bahkan sempat masuk sel Polresta Binjai karena dituduh mencuri buah sawit.
Ketiga anak itu masing-masing DP (14), pelajar SMPN 1 Selesai, RM (12) pelajar SD Kelas 6 dan HD (14) pelajar SMP kelas 2. Keterangan yang diperoleh dari DP, Rabu (28/7), peristiwa ini bermula ketika mereka bertiga menggembala kambing di areal perkebunan PTPN 2 Tanjung Jati, Dusun VI Sei Limbat, Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat, Sabtu sore.
Saat menggembala kambing, anak-anak itu didatangi tiga pria berbadan tegap. Mereka mengenalinya sebagai satpam di kebun pemerintah itu. Salah satunya berinisial S. “Woi…ngapain kelen,” cerita DP menirukan teriakan satpam itu.
DP bilang, mereka mendengar suara letusan mirip suara senjata api sebanyak empat kali. Mendengar suara letusan itu, ketiga bocah ketakutan dan berlari menuju keluar kebun.
DP dan RM berhasil ditangkap sementara HD berhasil kabur. Tanpa ditanya terlebih dahulu, DP langsung diinjak-injak dan dipukuli pakai pelepah sawit. Ia pingsan dan terperosok ke dalam parit. RM juga mendapat perlakuan serupa. Bahkan, bocah SD ini sempat masuk sel tahanan Polresta Binjai atas tuduhan mencuri sawit.
DP ditinggalkan begitu saja di areal kebun dalam kondisi pingsan. DP sendiri diantarkan pulang ke rumahnya di Jalan Bakti Abri, Dusun VI, Seli Limbat oleh warga yang kebetulan melintas. “Aku nggak sadar lagi bang, begitu aku dipukuli pak S. Aku langsung pingsan dan muntah darah, aku sadar sudah sampai di rumah, kami dipukul pakai pelepah sawit dan diinjak-injak. Kami berani sumpah, aku nggak ada mencuri sawit,” aku DP saat ditemui di rumahnya.
Tindakan oknum Satpam PTPN II Tanjung Jati itu dilaporkan DP ke Polsek Selesai, Sabtu (24/7) sekira pukul 19.30 WIB. Pengaduan itu diregistrasi dengan surat laporan No POL STPL/110/VII/2010/SPK.
Sugiono (48) orangtua DP mengecam aksi oknum satpam yang menganiaya anaknya. “Seperti bandit kelas kakap anak saya dibikin penjaga kebun itu, untuk mengejar anak-anak saja mesti meletuskan senjata hingga 4 kali, sampai sekarang anak saya trauma dengan letusan senjata itu,” kecam Sugiono.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Langkat sangat menyayangkan perlakuan oknum satpam kepada anak-anak itu. KPAID meminta, kepolisian sigap menangani kasus kekerasan terhadap anak atas laporan pengaduan tersebut sebagaimana perintah UU No 22 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. “Terlepas dari kesalahan yang diperbuat anak, perlakuan yang dibuat oleh oknum satpam merupakan perilaku biadab dan tak berprikemanusiaan, karena telah berbuat semena-mena terhadap anak,” kecam Ketua KPAID Langkat Ernis Sayafrin.
Kapolsek Selesai AKP Kuasa Purba melalui Kanit Reskrim Iptu Mudakir ketika dikonfirmasi lewat telepon mengatakan, pihaknya belum memeriksa oknum satpam yang diduga pelaku penganiayaan. Hingga kemarin, polisi baru memeriksa dua orang saksi dari masyarakat. “Laporan korban tidak menunjuk kepada pelaku, hanya laporan penganiayaan saja. Makanya kita melakukan pemeriksaan terhadap saksi di lokasi kejadian sembari menyelidiki pelakunya,” kata Mudakir. (ndi)

Sumber : Sumut Pos,Medan


0 komentar: