![]() |
Khairuddin (pm/joko) |
PANGKALAN SUSU-Kakak beradik, Mawar (20) dan Melati (16), keduanya bukan nama asli, sedang mengandung. Kandungan Mawar kini berusia tiga bulan dan kandungan adiknya berusia lima bulan. Kedua remaja putri ini hamil akibat perbuatan tak senonoh ayah kandung mereka, Khairuddin. Pria berusia 40 tahun ini dilaporkan telah memerkosa Mawar dan Melati.
Perbuatan bejad Kairuddin terjadi di Dusun V Kampung Baru, Desa Pangkalan Siata, Kec Pangkalan Susu, kediaman mereka. Aib ini terungkap setelah warga curiga melihat perut kakak beradik itu kian hari makin buncit.
Yakin ada yang tak beres, kedua gadis itu diperiksakan warga ke bidan setempat. Hasilnya, Mawar dan Melati positif hamil. Kedua wanita itu mengaku, yang membuahi mereka adalah Khairuddin, ayah kandungnya.
Ponikem (50), nenek kedua korban yang ditemui POSMETRO MEDAN saat menemani kedua cucunya buat laporan ke Polsek Pangkalan Susu mengatakan sudah lama curiga dengan perubahan tubuh Mawar dan Melati. “Beberapa bulan ini, saya sudah curiga melihat perut kedua cucuku ini. Saya makin curiga, setelah lihat mereka sering mual dan muntah-muntah. Saya tahu itu, karena rumah kami bersebelahan. Tapi saya kira mereka hanya masuk angin,” ujar ibu mertua Khairuddin.
“Saya tahu mereka hamil, setelah puluhan warga datang ke rumah, usai melakukan hajatan kenduri, Senin (9/8) malam. Kata warga, kedua cucu saya ini telah berbadan dua karena diperkosa ayahnya. Saya sungguh tak menyangka, Khairuddin (menantu-red) tega melakukan perbuatan sekeji dan sekotor itu. Hancur sudah masa depan cucu saya ini. Dasar ayah biadab!” ungkap nenek 13 cucu itu dengan nada tinggi.
Sumpah serapah juga diucap Muliadi (uak korban-red). “Kalau dilihat dari sosoknya, saya tak yakin abang ipar saya tega berbuat seperti itu. Karena selama ini dia orangnya pendiam, dan tak banyak tingkah. Tapi saya salah menilainya, ternyata dia itu lebih jahat dari binatang. Harimau yang begitu buas saja, tak kan tega memangsa anaknya , tapi Khairuddin koq tega menghamili putri kandungnya,” kata Muliadi sembari geleng-geleng kepala.
Mawar yang ditemui POSMETRO MEDAN di ruang juru periksa Polsek mengaku, diperkosa Khairuddin dari awal tahun 2008 lalu. Sementara Melati ngaku pertama kali diperkosa pada awal bulan Maret 2010 lalu. “ Saya sudah lupa berapa kali ayah memperkosa saya. Pokoknya tak terhitung lagilah bang. Yang jelas, saya pasti digagahinya tiap jelang tidur, dan di pagi hari saat ibu masih tidur. Saya tak bisa berbuat apa-apa, karena diancam. Saya juga tak bisa teriak, karena mulut saya disumpal,” kenang Mawar berlinang air mata.
Hal senada juga dikatakan adiknya Melati. “Kali pertama saya ditiduri ayah pada Maret 2010 lalu, saat aku tidur di kamar, bersama kak Mawar,” ungkap Melati. Kala itu sekira pukul 1.00 WIB, Khairuddin tiba-tiba masuk ke kamar, dan menyekap mulut dan mengikat tangannya. “Aku diperkosa di samping Mawar yang masih tidur pulas. Aku tak bisa meronta saat ditindih, karena saya disekap. Rambutku dijambak, tanganku dipegang begitu keras. Saya diancam bunuh, kalau berani teriak. Perbuatan itu diulang ayah lagi, pada pukul 4. 00 subuh. Saat ibu masih tidur, dan kakak sedang masak di dapur. Sejak saat itu,aku terus digagahi ayah,” beber Melati yang hanya tamatan SD itu.
Kapolsek Pangkalnsusu, AKP Warisman saat dikonfirmasi POSMETRO MEDAN mengatakan, setelah dapat info dari warga, pihaknya langsung turun ke lokasi. Ketika itu, kata Warisman, warga sudah ramai di rumah korban. Sementara Khairuddin berhasil melarikan diri. “Saat ini, kedua korban perkosan ayah kandung ini masih dalam proses pemeriksaan. Sementara Khairuddin masih dalam pencarian,” tandas Warisman.
Dilamar Pria Lajang Si Ayah Tak Setuju
menurut Ponikem, nenek kedua korban, ia sudah lama menaruh curiga pada menantunya itu. Tahun 2006 Mawar mengalami hal serupa, yakni hamil. Bahkan ia sempat melahirkan. Sayang umur bayinya hanya beberapa hari. “Tapi waktu itu dia bilang karena perbuatan pacarnya,” terang Ponikem.
Tapi anehnya, saat seorang pria datang hendak melamar Mawar, Kairuddin malah tidak setuju dengan alasan tidak akan ada kecocokan antara Mawar dengan pria yang melamar tersebut. Belakangan si nenek sadar, ternyata yang menabur benih pada rahim cucunya adalah menantunya sendiri. “Bagai petir di siang bolong,” katanya.
Sementara itu, Paini istri pelaku saat ditemui POSMETRO di Mapolsek Pangkalan Susu enggan berkomentar. Ia tidak habis pikir dengan kelakuan suaminya.“Paini orangnya pendiam. Apabila diajak bicara, seolah tak nyambung. Semenjak nikah dengan suaminya, fisik dan mental anak saya sangat berubah. Ia menjadi linglung,” kata Ponikem,tak hanya berlaku bejad pada dua putrinya. Khairuddin juga sering berlaku kasar pada sang istri. “Paini sudah capek dipukuli suaminya. Berkas lembam di badannya sering terlihat”,sambungnya.Meski demikian, Paini tidak mau jujur. Ia tetap merahasiakan sipat buruk suaminya. Kalau ditanya kenapa badannya merah-merah, Paini selalu bilang digigit binatang saat tidur.
Tapi anehnya, saat seorang pria datang hendak melamar Mawar, Kairuddin malah tidak setuju dengan alasan tidak akan ada kecocokan antara Mawar dengan pria yang melamar tersebut. Belakangan si nenek sadar, ternyata yang menabur benih pada rahim cucunya adalah menantunya sendiri. “Bagai petir di siang bolong,” katanya.
Sementara itu, Paini istri pelaku saat ditemui POSMETRO di Mapolsek Pangkalan Susu enggan berkomentar. Ia tidak habis pikir dengan kelakuan suaminya.“Paini orangnya pendiam. Apabila diajak bicara, seolah tak nyambung. Semenjak nikah dengan suaminya, fisik dan mental anak saya sangat berubah. Ia menjadi linglung,” kata Ponikem,tak hanya berlaku bejad pada dua putrinya. Khairuddin juga sering berlaku kasar pada sang istri. “Paini sudah capek dipukuli suaminya. Berkas lembam di badannya sering terlihat”,sambungnya.Meski demikian, Paini tidak mau jujur. Ia tetap merahasiakan sipat buruk suaminya. Kalau ditanya kenapa badannya merah-merah, Paini selalu bilang digigit binatang saat tidur.
Pilih Melahirkan Ketimbang Aborsi
Suram sudah masa depan Mawar (20), dan adiknya Melati (14), nama samaran. Pasca dihamili ayah kandung sendiri, dunia bagi kedua gadis yang tak gadis lagi itu bagai terbalik. Tak hanya menanggung malu karena aib. Tapi hingga kemarin, keduanya masih tetap jadi bahan gunjingan warga desanya.
Guna melihat kondisi kakak-beradik nan malang itu, untuk kesekian kalinya kru koran ini kembali berkunjung ke Dusun V Kampung Baru, Desa Pangkalan Siata, Kec Pangkalansusu, Langkat, Jumat (13/8) siang. Ditemui di rumah berukuran 4x6 berdinding papan, beratap rumbia itu, kru koran ini disambut ramah oleh Paini (38), ibu kandung Mawar dan Melati. eginilah kondisi kehidupan kami sekarang. Gara-gara perbuatan binatang ayahnya, hancur sudah masa depan Mawar dan Melati. Jangankan bergaul. Keluar rumah saja mereka tak berani. Saya juga tak mampu berkata-kata lagi. Kayaknya otakku ini sudah linglung memikirkan masalah ini, keluh Paini dengan mata berkaca-kaca.
Paini mengaku sama sekali tak menyangka kalau Kahiruddin (40), suaminya begitu tega memperkosa kedua putri kandung sendiri. Padahal, selama ini, Paini selalu menuruti keinginan Khairuddin, termasuk melayaninya di atas ranjang. Saya tak bisa berbuat banyak. Sejak nikah tahun 1989 lalu, saya sering dianiaya. Suami saya orangnya pemarah dan ringan tangan. Kelima anak kami saja sering kali dipukulinya. Karena itu pula, dari kecil hingga dewasa. Mawar dan Melati sangat takut pada bapaknya,beberapa bulan terakhiri ini ia memang sempat curiga melihat kondisi tubuh kedua putrinya. Tapi saat ditanya, Mawar dan Melati malah marah-marah, hingga ia pun tak berani nanya lagi ujar Paini wanita bertubuh kurus itu.
Saya sendiri tahu masalah ini dari warga yang ramai-ramai datang membawa Mawar dan Melati ke rumah. Ketika itu, warga mendesak agar kedua putri saya itu diperiksa bidan setempat. Setelah diperiksa itulah, saya baru tahu kalau mereka sudah dihamili ayahnya. Saya harus kuat menanggung cobaan ini. Saya akan membesarkan bayi dikandungan kedua anakku itu. Saya harus kuat dan rela membesarkan kedua cucu saya itu. Karena apapun kata mereka, bayi itu tak bersalah. Meskipun itu hasil perbuatan suami saya, tapi biarlah bayi itu saya besarkan. Saudara juga pasti membantu kami dalam musibah ini,tandas ibu lima anak itu. Hal senada juga dikatakan Mawar dan Melati. Biarlah derita kehamilan ini, kami tanggung sendiri. Meski batin menolak, tapi akan kami lahirkan bayi ini. Selama ini aku takut dan tak bisa berbuat apa-apa, karena ayah kami itu orangnya pemarah. Kami terus diancam. Kami ingin ayah dihukum seberat-beratnya, pinta Mawar dan Melati.
Bersedia Membesarkan Bayi
Meski dirundung masalah, Ponikem masih berbesar hati. Ia menganggap masalah yang ada saat ini adalah cobaan. Ia berhadap dirinya sanggup dan kuat menerima cobaan yang ada. Soal jabang bayi di kandungan dua orang cucunya, Ponikem menyatakan bersedia merawatnya. Dia juga yakin, keluarga yang lain akan bersedia membantu. “Sijabang bayi tak bersalah. Saya dengan hati yang kuat dan rela membesarkan sijabang bayi. Hanya ayah kandungnya yang berkelakuan sepereti binatang,” umpatnya.
Sementara Muladi, saudara laki laki ibu kedua gadis malang itu ketika ditemui di Mapolsek Pangkalansusu mengatakan, Khairuddin dikenal sebagai orang pendiam dan tak pernah bermasalah. Sehari hari ia bekerja sebagi tukang deres pohon rambung.
Khairuddin Bangga Hamili 2 Putrinya
Khairuddin ( 40 tahun) sang ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga mengandung itu akhirnya diringkus polisi dari Pondok Afdeling Satu, PT Barumi Basilam, Kec Padang Tualang, Kamis (12/8) sekitar pukul 12.00 WIB. Padahal, pasca Mawar (20) dan adiknya Melati buat laporan ke polisi, penderes sawit itu sempat menghilang selama tiga hari.
Informasinya, sebelum kabur, Khairuddin sempat bersembunyi di hutan sekitar kediamannya. Selanjutnya dengan menggunakan boat, ia kabur lagi ke Padang Tualang, rumah keponakannya. Ironisnya, saat ditemui POSMETRO MEDAN di balik jeruji besi Polsek Pangkalan Susu, Khairuddin ngaku tak menyesali perbuatannya. Sebaliknya, pria berkumis tebal itu justru bangga sukses menghamili kedua putrinya yang hanya tamat SD itu.
“Saya senang dan bangga. Ternyata lelaki seperti saya ini bisa berhubungan intim dengan putri kandung sendiri. Saya bangga menghamili mereka (Mawar dan Melati-red). Semoga saja janin di kandungan mereka subur, sehingga si jabang bayi kelak akan lahir ke dunia ini,” kata Khairuddin dengan rasa tak berdosa. Khairuddin mengisahkan, pemerkosaan pertama dilakukannya pada Mawar, pada pertengahan tahun 2006 lalu. Bahkan, dari hasil persetubuhan itu, Mawar sempat melahirkan bayi laki-laki.
“Tahun 2006 lalu, Mawar sudah hamil dan melahirkan bayi laki-laki. Tapi usia bayi itu hanya hanya beberapa hari saja,” ungkap Khairuddin. Bahkan untuk menghapus kecurigaan warga, Khairuddin mengarang cerita, kalau Mawar dihamili cowoknya yang tak mau bertanggungjawab. “Saya bilang Mawar, dihamili cowoknya. Karena itu sebelum melahirkan, Mawar saya bawa ke rumah kakak di Tanjung Pura tempat kakak kandung saya.Tapi saat mau melahirkan, lanjut tersangka. Mawar kembali ia bawa pulang ke kampungnya di Dusun V Kampung Baru, Desa Pangkalan Siata, Kec Pangkalan Susu. “Untuk menutupi perbuatan itu. Aku ancam Mawar agar tutup mulut, dan mengaku bayi itu adalah anak cowoknya yang kabur. Saya tak menyesal, karena selama ini saya memberi kepuasan pada putri saya. Saya makin selera, karena tiap melakukan hubungan intim, putri saya memberontak. Hingga menggebu-gebu tak karuan, apalagi saya takut perbuatan itu diketahui istri dan anak saya yang lainnya,” ungkap Khairuddin bangga.
“Saya sadar perbuatan itu salah. Tapi apa mau dikata, nafsu itu mengalahkan semuanya. Apalagi saya tak tahan melihat kemolekan dan keindahan tubuh kedua anak saya saat mereka tidur. Sejak saat itu mereka terus saya setubuhi hingga hamil,” kata pria itu lagi. Anehnya, meski telah melakukan perbuatan itu sejak tahun 2006 lalu, tapi Khairuddin ngaku istrinya tak mengetahui perbuatannya.
Punya Kelainan
Perbuatan Khairuddin jelas di luar batas normal. Karena tega memperkosa putri sendiri, ia bahkan dituding menderita kelainan seks. Setidaknya dugaan itu dibenarkan istrinya Paini (38), saat ditemui POSMETRO MEDAN di rumahnya. “Sejak menikah sampai sekarang, saya tak pernah tahu soal perbuatan suami saya. Memang selama ini suami saya itu punya kelainan setiap saat saya harus melayani nafsunya. Bahkan saat berhubungan badan, ia juga sering berbuat kasar. Semuan permintaanya harus saya turuti. Kalau tidak, ia pasti marah,” ujar Paini mengawali cerita kehidupan rumah tangganya,lanjut Paini, jangankan lagi capek, dalam keadaan sakit sekalipun, ia juga terpaksa melayani arus bawah Khairuddin. ”Terkadang saya merasa tak mampu melayaninya. Tapi mau gimana lagi, namanya juga bojo (suami-red), mau tak mau aku harus nurut. Saya juga heran, suami saya kok kuat kali berhubungan badan. Mungkin dia itu memiliki penyakit kelainan seks dan sudah sakit jiwa. Lihatlah, masak kedua putri kandung dihamilinya. Manusia apa itu,” kesal Paini.
Sementara itu, Kades Pangkalan Siata, Kec Pangkalan Susu, Ngatirin saat dikonfirmasi watawan koran POS METRO mengaku, sangat tak menyangka Khairuddin tega melakukan perbuatan perbuatan itu pada kedua putri kandungnya. “Saya sangat tak nyangka Khairuddin tega melakukan perbuatan itu. Karena selama ini, warga mengenal Khairuddin sebagai sosok ayah yang baik dan lugu,“ beber Ngatirin. Bukan itu saja, Ngatirin juga ngaku pernah tertipu dengan kehamilan Mawar. “Waktu itu, Mawar memang pernah melahirkan. Tapi kata ayahnya, Mawar dihamili cowoknya. Eh, ternyata dia pelakunya. Kami mau ia dihukum seberat-beratnya,” tandas Ngatirin.
Terpisah, Kapolsek Pangkalan Susu, AKP Warisman yang ditemui awak koran (POS METRO) di ruang kerjanya mengatakan, Khairuddin berhasil mereka ringkus dari rumah keponakannya, Kamis (12/8) siang. “Sejak menerima laporan. Kita langsung suruh anggota melakukan pengintaian. Akhirnya kita berhasil menangkapnya daru rumah saudaranya di Padang Tualang. Atas perbuatan itu, tersangka diancam melanggar Pasal (81) UU No (23) Tahun 2004 tentang perlindungan anak,” tegas Warisman.
Khairuddin memiliki sifat Impulsifitas
Perlakuan Khairuddin yang tega menyetubuhi dua putri kandungnya hingga mengandung, menurut psikolog Sri Mulyani MPsi, Khairuddin tergolong seseorang yang memiliki sifat impulsifitas, atau ketidak mampuan menahan diri akan hal negatif. Faktornya ada dua, pertama karena kurangnya intens keimanan atau religi pada dirinya, dan kedua karena stres yang disebabkan karena ketidak puasan pada pasangannya. Bisa juga karena depresi kelainan jiwa, tapi saya belum bisa pastikan, karena yang bersangkutan harus diperiksa dulu kondisi jiwanya, ungkap Sri Mulyani.
Lanjut psikolog yang juga aktif sebagai pengajar ilmu psikologi di beberapa perguruan tinggi di Medan itu. Faktor religi sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari seseorang. Jika keimanannya kurang, maka halal dan haram tidak akan menjadi pertimbangan penting jika seseorang mau melakukan kesalahan besar atau kecil dalam hidupnya.Makanya tak jarang orang-orang yang melakukan tindakan kriminal itu jauh dari tuntunan agama, bilangnya. Sedangkan faktor stres, sambung alumnus psikologi UMA itu, selain Khairuddin memiliki prilaku seks menyimpang karena tak puas dengan satu pasangan, dia pun stres karena kondisi ekonominya.
Jika ekonominya berlebih, maka tak mustahil dia akan memakai wanita penghibur untuk dikencaninya karena tak puas dengan istrinya. Jadi, karena tak ada duit, anak kandung pun rela dijadikannya korban. Inilah yang dinamakan impulsifitas karena tak tahan menahan dorongan negatif, terang Sri lagi. Bagaimana mencegah penyakit dan sifat seperti ini? Jelas pendekatan religi yang berperan. Selain orang tersebut harus terus mendekatkan diri pada Tuhan, tokoh-tokoh agama juga harus lebih meningkatkan usaha persuasifnya untuk mengecam perbuatan-perbuatan biadab agar masing-masing umat sadar. Selain itu, pengaruh dan dorongan media pun sangat diperlukan. Sebab, jika media terus mempertontonkan hal-hal negatif yang dapat merangsang orang berbuat lepas dari kesadarannya, maka tak heran akan ada Khairuddin berikut-berikutnya, akhirnya.
Bagaimana pula jika anak Khairuddin yang hamil berniat menggugurkan kandungannya karena kesal dengan ayahnya? Jika dasarnya karena kesal, maka aborsi tersebut illegal menurut hukum kita. Maka jelas hal itu perbuatan pidana, ungkap praktisi hukum Nuriono, SH. Sambung Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan itu, aborsi bisa dilakukan jika proses pelahiran itu membahayakan nyawa si ibu, atupun ada penyakit-penyakit tertentu yang membuat si ibu tak mungkin akan melahirkan. Selain alasan itu, maka aborsi tak boleh dilakukan. Jadi, atas fenomena ini, mau tak mau, jika korban tak memiliki pantangan tersebut, maka wajib bagi korban untuk melahirkan anak yang dikandungnya, terangnya.(Joko/Syahrul)
Informasinya, sebelum kabur, Khairuddin sempat bersembunyi di hutan sekitar kediamannya. Selanjutnya dengan menggunakan boat, ia kabur lagi ke Padang Tualang, rumah keponakannya. Ironisnya, saat ditemui POSMETRO MEDAN di balik jeruji besi Polsek Pangkalan Susu, Khairuddin ngaku tak menyesali perbuatannya. Sebaliknya, pria berkumis tebal itu justru bangga sukses menghamili kedua putrinya yang hanya tamat SD itu.
“Saya senang dan bangga. Ternyata lelaki seperti saya ini bisa berhubungan intim dengan putri kandung sendiri. Saya bangga menghamili mereka (Mawar dan Melati-red). Semoga saja janin di kandungan mereka subur, sehingga si jabang bayi kelak akan lahir ke dunia ini,” kata Khairuddin dengan rasa tak berdosa. Khairuddin mengisahkan, pemerkosaan pertama dilakukannya pada Mawar, pada pertengahan tahun 2006 lalu. Bahkan, dari hasil persetubuhan itu, Mawar sempat melahirkan bayi laki-laki.
“Tahun 2006 lalu, Mawar sudah hamil dan melahirkan bayi laki-laki. Tapi usia bayi itu hanya hanya beberapa hari saja,” ungkap Khairuddin. Bahkan untuk menghapus kecurigaan warga, Khairuddin mengarang cerita, kalau Mawar dihamili cowoknya yang tak mau bertanggungjawab. “Saya bilang Mawar, dihamili cowoknya. Karena itu sebelum melahirkan, Mawar saya bawa ke rumah kakak di Tanjung Pura tempat kakak kandung saya.Tapi saat mau melahirkan, lanjut tersangka. Mawar kembali ia bawa pulang ke kampungnya di Dusun V Kampung Baru, Desa Pangkalan Siata, Kec Pangkalan Susu. “Untuk menutupi perbuatan itu. Aku ancam Mawar agar tutup mulut, dan mengaku bayi itu adalah anak cowoknya yang kabur. Saya tak menyesal, karena selama ini saya memberi kepuasan pada putri saya. Saya makin selera, karena tiap melakukan hubungan intim, putri saya memberontak. Hingga menggebu-gebu tak karuan, apalagi saya takut perbuatan itu diketahui istri dan anak saya yang lainnya,” ungkap Khairuddin bangga.
“Saya sadar perbuatan itu salah. Tapi apa mau dikata, nafsu itu mengalahkan semuanya. Apalagi saya tak tahan melihat kemolekan dan keindahan tubuh kedua anak saya saat mereka tidur. Sejak saat itu mereka terus saya setubuhi hingga hamil,” kata pria itu lagi. Anehnya, meski telah melakukan perbuatan itu sejak tahun 2006 lalu, tapi Khairuddin ngaku istrinya tak mengetahui perbuatannya.
Punya Kelainan
Perbuatan Khairuddin jelas di luar batas normal. Karena tega memperkosa putri sendiri, ia bahkan dituding menderita kelainan seks. Setidaknya dugaan itu dibenarkan istrinya Paini (38), saat ditemui POSMETRO MEDAN di rumahnya. “Sejak menikah sampai sekarang, saya tak pernah tahu soal perbuatan suami saya. Memang selama ini suami saya itu punya kelainan setiap saat saya harus melayani nafsunya. Bahkan saat berhubungan badan, ia juga sering berbuat kasar. Semuan permintaanya harus saya turuti. Kalau tidak, ia pasti marah,” ujar Paini mengawali cerita kehidupan rumah tangganya,lanjut Paini, jangankan lagi capek, dalam keadaan sakit sekalipun, ia juga terpaksa melayani arus bawah Khairuddin. ”Terkadang saya merasa tak mampu melayaninya. Tapi mau gimana lagi, namanya juga bojo (suami-red), mau tak mau aku harus nurut. Saya juga heran, suami saya kok kuat kali berhubungan badan. Mungkin dia itu memiliki penyakit kelainan seks dan sudah sakit jiwa. Lihatlah, masak kedua putri kandung dihamilinya. Manusia apa itu,” kesal Paini.
Sementara itu, Kades Pangkalan Siata, Kec Pangkalan Susu, Ngatirin saat dikonfirmasi watawan koran POS METRO mengaku, sangat tak menyangka Khairuddin tega melakukan perbuatan perbuatan itu pada kedua putri kandungnya. “Saya sangat tak nyangka Khairuddin tega melakukan perbuatan itu. Karena selama ini, warga mengenal Khairuddin sebagai sosok ayah yang baik dan lugu,“ beber Ngatirin. Bukan itu saja, Ngatirin juga ngaku pernah tertipu dengan kehamilan Mawar. “Waktu itu, Mawar memang pernah melahirkan. Tapi kata ayahnya, Mawar dihamili cowoknya. Eh, ternyata dia pelakunya. Kami mau ia dihukum seberat-beratnya,” tandas Ngatirin.
Terpisah, Kapolsek Pangkalan Susu, AKP Warisman yang ditemui awak koran (POS METRO) di ruang kerjanya mengatakan, Khairuddin berhasil mereka ringkus dari rumah keponakannya, Kamis (12/8) siang. “Sejak menerima laporan. Kita langsung suruh anggota melakukan pengintaian. Akhirnya kita berhasil menangkapnya daru rumah saudaranya di Padang Tualang. Atas perbuatan itu, tersangka diancam melanggar Pasal (81) UU No (23) Tahun 2004 tentang perlindungan anak,” tegas Warisman.
Khairuddin memiliki sifat Impulsifitas
Perlakuan Khairuddin yang tega menyetubuhi dua putri kandungnya hingga mengandung, menurut psikolog Sri Mulyani MPsi, Khairuddin tergolong seseorang yang memiliki sifat impulsifitas, atau ketidak mampuan menahan diri akan hal negatif. Faktornya ada dua, pertama karena kurangnya intens keimanan atau religi pada dirinya, dan kedua karena stres yang disebabkan karena ketidak puasan pada pasangannya. Bisa juga karena depresi kelainan jiwa, tapi saya belum bisa pastikan, karena yang bersangkutan harus diperiksa dulu kondisi jiwanya, ungkap Sri Mulyani.
Lanjut psikolog yang juga aktif sebagai pengajar ilmu psikologi di beberapa perguruan tinggi di Medan itu. Faktor religi sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari seseorang. Jika keimanannya kurang, maka halal dan haram tidak akan menjadi pertimbangan penting jika seseorang mau melakukan kesalahan besar atau kecil dalam hidupnya.Makanya tak jarang orang-orang yang melakukan tindakan kriminal itu jauh dari tuntunan agama, bilangnya. Sedangkan faktor stres, sambung alumnus psikologi UMA itu, selain Khairuddin memiliki prilaku seks menyimpang karena tak puas dengan satu pasangan, dia pun stres karena kondisi ekonominya.
Jika ekonominya berlebih, maka tak mustahil dia akan memakai wanita penghibur untuk dikencaninya karena tak puas dengan istrinya. Jadi, karena tak ada duit, anak kandung pun rela dijadikannya korban. Inilah yang dinamakan impulsifitas karena tak tahan menahan dorongan negatif, terang Sri lagi. Bagaimana mencegah penyakit dan sifat seperti ini? Jelas pendekatan religi yang berperan. Selain orang tersebut harus terus mendekatkan diri pada Tuhan, tokoh-tokoh agama juga harus lebih meningkatkan usaha persuasifnya untuk mengecam perbuatan-perbuatan biadab agar masing-masing umat sadar. Selain itu, pengaruh dan dorongan media pun sangat diperlukan. Sebab, jika media terus mempertontonkan hal-hal negatif yang dapat merangsang orang berbuat lepas dari kesadarannya, maka tak heran akan ada Khairuddin berikut-berikutnya, akhirnya.
Bagaimana pula jika anak Khairuddin yang hamil berniat menggugurkan kandungannya karena kesal dengan ayahnya? Jika dasarnya karena kesal, maka aborsi tersebut illegal menurut hukum kita. Maka jelas hal itu perbuatan pidana, ungkap praktisi hukum Nuriono, SH. Sambung Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan itu, aborsi bisa dilakukan jika proses pelahiran itu membahayakan nyawa si ibu, atupun ada penyakit-penyakit tertentu yang membuat si ibu tak mungkin akan melahirkan. Selain alasan itu, maka aborsi tak boleh dilakukan. Jadi, atas fenomena ini, mau tak mau, jika korban tak memiliki pantangan tersebut, maka wajib bagi korban untuk melahirkan anak yang dikandungnya, terangnya.(Joko/Syahrul)
Sumber dikutip dan dirangkum dari : Pos Metro Medan
-Di Perkosa Ayah kandung,2 ABG mengandung-Dilamar Pria Lajang Si Ayah Tak Setuju
-Khairuddin Bangga Hamili 2 Putrinya
-Pilih melahirkan ketimbang aborsi
0 komentar:
Post a Comment