P.BRANDAN-Dengan tuduhan mencuri jeruk, seorang pedagang buah di Jl Sudirman Kel Brandan Timur Kec Babalan, Langkat tega menganiaya 2 bocah SD sampai babak belur. Parahnya, sang bocah juga ditelanjangi.
Peristiwa tak manusiawi ini terjadi pada Sabtu (7/8) sekira pukul 20.30 wib. Waktu itu, Ilham (10) warga Lk I, Jl Imam Bonjol, Kel Sei Bilah, Kec Babalan, Langkat, sedang bersama dua rekannya, Mhd Arfan (8) dan Akbar (10).
Ketiga bocah yang tengah mengendarai sepeda itu, niatnya mau menyusul kakak Ilham ke pasar yang naik becak bermotor. Tapi saat akan melintasi jembatan Jl Sudirman, mereka terpaksa berhenti.
“Gara-gara ada pencuri, jeruk punya abang yang jualan itu, jatuh berserekan. Jadi kami berhenti supaya nggak kena langgar sepeda kami,” kata Ilham dan Akbar dengan polos.
Tapi, tiba-tiba saja si pedagang jeruk memaki ketiga bocah. “Kalian pencuri ya, anj***. Dasar pencuri,” ucap keduanya seperti mengulangi kata-kata yang dilontarkan si pedagang jeruk.
Tak cuma memaki, pria itu juga menghampiri ketiga bocah ini. Sejurus kemudian, Ilham dan Mhd Arfan yang posisinya terdekat, langsung dianiaya. Melihat sahabatnya disiksa, Akbar yang di atas sepeda, kabur.
Ilham juga mengatakan, pipi kanannya ditampar. Pelipis mata kiri dan dadanya juga dihajar si pedagang yang diperkirakan berusia 45 tahun itu. Akibatnya, sampai kemarin, Ilham menderita sesak nafas.
Tak hanya itu, baju yang dikenakannya juga tak lepas dari amukan si pedagang. Bahkan nyaris koyak ditarik. “Aku disuruh telanjang sama uwak itu. Ditarik-tariknya bajuku sampai mau koyak,” kata Ilham yang terlihat trauma.
Serupa yang dirasakan Mhd Arfan. Bocah yang tak lagi punya ayah ini, juga dibogem. Pelipis kanannya masih lembam sampai kemarin. “Habis Ilham yang dipukul, aku juga kena,” kata bocah yang ibunya jadi TKI di Malaysia itu.
Akibat penganiayaan itu, kedua bocah yang duduk di bangku SD Muhamaddiyah ini, pulang dengan wajah lembam dan kesakitan. Dari itulah, Halina (38) ibu kandung Ilham didampingi atoknya Abdul Rahim (60) serta uwak, Mhd Arfan, Zainal Abidin melaporkan kasus itu ke Polsek Pangkalan Brandan.
Sayang, kasus ini ditolak pengaduannya. Kanit Reskrim Iptu Febby yang berulangkali dihubungi untuk konfirmasi, tak kunjung mengangkat HP-nya. Terpisah, Kapolres Langkat AKBP Mardiono SIK, mengaku akan menindak anggotanya yang tidak menerima laporan itu. “Suruh buat pengaduan ulang ke Polres,” pintanya. (joko)
Sumber Pos Metro,Medan
0 komentar:
Post a Comment