reza fahlevi-Langkat
Delapan tahun Desa Pematang Cengal Barat di mekarkan, dari Desa induk “Pematang Cengal” yang berada di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Selama itu juga, warga setempat, tidak pernah direhabilitasi luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Langkat.Kondisi jembatan saat ini sangat memprihatinkan rusak dan lapuk dibeberapa bagian jembatan serta sangat riskan bahaya bagi masyarakat yang sehari hari menggunakan jembatan tersebut dalam beraktivitas sehari hari menghambat masyarakat termasuk membawa hasil panen pertanian maupun perikanan mereka,walaupun keadaan jembatan yang demikian belum terlihat usaha Pemerintah Kabupaten Langkat untuk meremajakan jembatan tersebut.
“Kondisi jembatan itu sudah rusak berat, sehingga tidak bisa di lalui kenderaan roda empat, yang akan mengangkut hasil Bumi dari kami, berupa panen padi, kelapa, dan hasil tangkapan berupa ikan milik nelayan setempat,”tutur Riono dan Darmawan, warga Pematang Cengal Barat,Rabu (19/1), di Tanjung Pura.
Desa Pematang Cengal Barat, memiliki luas kawasan berkisar 900 Ha, dan 600 Ha di antaranya merupakan areal persawahan pasang surut, dengan potensi penghasil Gabah Kering Panen (GKP) berkisar 3 ribu Ton, dan penghasil beras sebanyak 2 ribu ton, dari sekali musim tanam (MT).
Riono juga berharap, kepada Pemkab Langkat, melalui intansi terkait, hendaknya memperhatikan kondisi jembatan itu, dan jangan membangun jembatan di tempat yang lain, yang kurang di manfaatkan warga, seperti pembangunan jembatan yang hanya menuju kelokasi perladangan perkebunan sawit, apalagi, penghuni dari manusia nya ber jumlah kecil.
Di katakan dia lagi, jembatan Pematang Cengal Barat, di bangun dengan bahan kayu yang kurang kuat, yaitu dari pohon kelapa, dengan bantuan pengikat dari kawat selain paku besi, ujar Riono.
Masyarakat telah mencoba setiap tahunnya mengajukan permohonan perbaikan/pembangunan jembatan kepada pihak Kecamatan Tanjung Pura, melalui Desa desa setempat. Namun selama 8 tahun hingga kini, belum ada relisasinya pembangun itu.
Jembatan Pematang Cengal Barat atau jembatan Paluh Sementah, awalnya berdiri pada tahun 2001, menggunakan Swadana dari masyaarakat setempat. Setelah 5 tahun terahir, jembatan itu rusak berat dan tidak layak di lewati roda dua dan roda empat,hingga kondisi jembatan saat ini belum pernah sekalipun di perbaiki oleh pihak pihak terkait terutama Pemkab Langkat,ironisnya Desa Pematang Cenggal Barat merupakan salah satu lumbung beras untuk kKecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.
Di katakan dia lagi, jembatan Pematang Cengal Barat, di bangun dengan bahan kayu yang kurang kuat, yaitu dari pohon kelapa, dengan bantuan pengikat dari kawat selain paku besi, ujar Riono.
Jembatan itu memiliki panjang 50 meter, dan lebar 4 meter, dari anak sungai berukuran lebar 40 meter, dengan kedalam air berkisar 5 meter, dari sungai yang berkeadaan pasang surut, kata Riono dan Darmawan.#
0 komentar:
Post a Comment