Desa Pemekaran tidak memilik sumber air bersih.

warga Desa Pematang Cengal Barat Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat, memanfaatkan air sungai,keperluan sehari hari 

 reza fahlevi ,Langkat

Sekitar 8 tahunan, setelah Desa Pematang Cengal di bagi dua (dimekarkan), dari lokasi Desa induk Pematang Cengal, menjadi desa tabahan, yaitu Desa Pematang Cengal Barat yang terletak di wilah Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Semenjak di mekarkan menjadi desa baru, hampir 8 tahun itu juga, warga desa itu belum pernah di bantu sumber air bersih dari Pemerintah Kabupaten Langkat.

 

Hal tersebut di tuturkan  Riono, warga Desa Pematang Cengal Barat,Senin (7/3), di Tanjung Pura. Dikatakan Riono, semenjak di mekarkan belum ada bantuan air bersih berupa sumur bor, maupun alat penyulingan air bersih bagi warga kami, tuturnya.

 

Saat ini, sebut Riono, warga desa kami mengambil air  dari paluh (Anak sungai) sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, seperti memasak. Selain itu juga, warga setiap harinya, melakukan pencucian pakain, bahkan untuk mandi harus mengambil air dari anak paluh tersebut, ungkap Riono, yang mengatakan  anak paluh atau sungai kecil itu juga sebagai sumber pengairan bagi sawah pasang surut di Desa Pematang Cengal Barat, dan Baja Kuning.

 

“Kami berharap besar, adanya bantuan dari Pemerintah Kabupaten Langkat, berupa sumurbor, sebagai sumber air bersih yang layak diminum (dikonsumsi) masyarakat, ataupun alat penyulingan air bersih, yang sumber airnya, dari anak paluh/ sungai Pematang Cengal Barat itu,” ujar Riono.#