Home » , , , , » Umat Hindu Di Langkat Rayakan Hari Nyepi

Umat Hindu Di Langkat Rayakan Hari Nyepi

Posted by Anak Bangsa

Tempatkan Iklan Anda disini..

Nyepi: Pemangku agama Hindu Idewa Putu Dana melakukan upacara  Nyepi yang ada di Kampung Bali , di Dusun VI Paya Tusam Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat, Jum’at (4/3). 
reza fahlevi-Langkat
Tidak hanya umat Hindu di Bali yang dapat merasakan dan merayakan Hari Raya Nyepi tahun 2011. Hari raya Nyepi juga di peringati oleh umat Hindu yang terdapat di Kabupaten Langkat,tepatnya umat Hindu yang berada di Kampung Bali,sebuah kampung yang yang berada Dusun VI Desa Paya Tusam, Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat,yang dihuni mayoritas warga yang beragama Hindu.

Pada Jum’at (4/3), sebanyak 40 kepala keluarga beragama Hindu, melaksanakan ritual keagamaan   Meskipun terletak di tempat yang terpencil, tradisi keagamaan masyarakat Hindu di Langkat, yang setiap tahun itu dilaksanakan.

Warga Hindu yang tinggal di Kampung Bali itu, dahulunya merupakan pengungsi dari Dusun Kadelalang, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, akibat pemukiman mereka dilanda lahar panas dari Gunung Agung di Bali yang meletus pada tahun 1963, kata Wakil Pemangku adat Inengah Sambe (60).

Dahulu juga, sambung Inengah Sambe, sebagian dari kami bekerja di Perkebunan Tanjung Gabus, Kabupaten Deliserdang. Lima tahun bekerja, permohon untuk meminta perkampungan bagi kami, dikabulkan pihak perkebunan saat itu. "Kampung Bali ini sudah ada sekitar tahun 1970 -1975," katanya.

Bagi kami penganut agama Hindu , kemudian membangun gubuk-gubuk tempat berteduh, juga membangun tempat beribadah, yaitu Pura Penataran Agung, yang di dirikan pada tanggal 16 Nopember 1976.

Di pura Penataran Agung dilaksanakan upacara keagamaan tersebut, Jum’at (4/3), kami dan warga yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak berbaur menjadi satu sembari melantunkan puji-pujian, Doa dengan bahasa Hindu. Ritual dan berbagai prosesi keagamaan Hindu di Pulau Dewata Bali, yang lajimnya juga kami akukan di kampung Bali Langkat ini, hanya saja, kampung kami disini, jauh dari lokasi pantai. Kata Idewa Putu Dana, selaku Pemangku agama Hindu.

Usai mempersiapkan segala sajian untuk upacara keagamaan tersebut, seluruh umat hindu  melantun kan doa dan pujian dengan secara sahdu dengan mengenakan pakaian adat Bali. 
 
Upacara penyambutan hari raya nyepi itu di lakukan mereka untuk menyucikan Bumi serta se isi dalamnya, serta mempersembahkan sajien-sajien kepada roh-roh halus yang tidak bisa dihat oleh mata. Selanjutnya, mereka pada pukul 6 sore pas itu, yang bertepatan Hari Raya Nyepi, mereka melakukan ritual tapa, yoga dan semadi sehari penuh tanpa makan dan minum.

Bahkan sejumlah pantangan dalam perayaan Hari Raya Nyepi juga mereka patuhi, seperti tidak boleh bekerja (amati karya), tidak boleh menyalakan api dan lampu (amati geni) tidak boleh bepergian (amati lelungan) dan tidak boleh menikmati hiburan, seperti menonton televisi, mendengarkan radio, dan bercanda (amati lelanguan).#


0 komentar: