PRAWITO-LANGKAT
Juliana (21) penduduk Dusun I Desa Alur Gadung Kecamatan Sawit Seberang diduga korban mal pratik salah suntik saat memeriksakan kandungannya hamil yang pertama meminta yang ditangani oleh oknum bidan berinisial DW dirumah oknum bitempat pratiknya Korban mengalami pembengkakan dibagian pinggul usai memeriksakan kehamilan pertamanya kepada oknum Bidan tempat biasa dirinya dirawat. Akibatnya pinggul korban yang sedang hamil tujuh bulan harus dioperasi meski dengan resiko yang tinggi.
”Kami berharap Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat dibawah pimpinan Drg.Herman.Sadhech turun tangan memperhatikan nasib kami.apalagi hal ini berhubungan dengan tugas dan menyangkut kelalaian anggotanya”.ujar Ramadi suami korban kepada sejumlah wartawan di kediaman orang tuanya jalan simpang usaha Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Langkat ,Senin (4/4). kemarin
Saat ditemui, korban yang didampingi sang suami kondisinya masih terlihat lemah. Kepada wartawan pasangan muda ini menuturkan awal peristiwa naas tersebut. Diceritakan, pada Agustus 2010 lalu saat usia kehamilan korban baru berumur satu bulan, korban mendatangi Dw seorang bidan warga Gang Pukesmas Lingkungan Kebun Sayur Kelurahan Sawit Seberang guna memeriksakan kehamilannya tersebut. Dw yang bertugas sehari-hari sebagai tenaga medis di Puskesmas Kecamatan Sawit Seberang selanjutnya secara rutin merawat korban dengan cara memberikan suntikan vaksin imunisasi setiap bulan.
Namun menginjak usia yang ketujuh bulan korban merasakan ada perubahan pada dirinya. Tepat pada bekas suntikan Dw terdapat adanya tonjolan yang kian hari kian membesar dibarengi rasa nyeri yang tak tertahankan. Melihat kondisi yang dialami istrinya Ramadi pun menceritakan perihal tersebut kepada Dw. Namun jawaban yang diterima Ramadi sungguh di luar dugaannya.”Kau bawa aja istrimu berobat ke tempat lain,Saya lagi sakit munmen”. Ungkap Ramadi menirukan ucapan Dw.
Meski diselimuti perasaan kecewa Ramadi pun membawa istrinya menemui Rd seorang bidan yang bertugas di puskesmas pembantu di Desa nya. Namun setelah melihat kondisi korban yang begitu serius Rd pun menyarankan agar pasien dibawa kerumah sakit karena mengingat keterbatasan peralatan prakteknya. Setelah berjuang mencari hutangan sana-sini akhirnya pada senin (28/2) Ramadi pun dapat membawa istrinya berobat ke Rumah Sakit Arta Medica jalan Samanhudi Binjai. Setelah dilakukan diagnosis, pihak rumah sakit melalui Dr.Gunawan SpB.berhasil melakukan operasi pembedahan pada pinggul korban. Setelah dirawat selama empat hari korban pun diperbolehkan pulang, namun harus dirawat jalan secara intensif di bawah pengawasan bidan Rd mengingat korban yang dalam keadaan hamil.
Dr Gunawan SpB yang di konfirmasi beberapa waktu lalu membenarkan kalau pihaknya ada melakukan operasi pembedahan pada pinggul korban. Menurutnya korban mengalami Abces yaitu peradangan pada jaringan otot yang dapat memicu terjadinya inveksi tulang pada pinggul korban atau biasa disebut covnesis. Namun saat ditanya factor penyebab timbulnya penyakit tersebut Gunawan menjelaskan,” biasanya karna alat suntik yang tidak steril, penyimpanan vaksin yang sembarangan atau pada saat penyuntikan sasaran jarum suntik tepat mengenai jaringan otot. namun begitupun penyakit tersebut bisa juga berasal dari dalam diri pasien sendiri namun sejauh ini kemungkinannya sangat kecil”. Beber Gunawan.
Atas peristiwa yang dideritanya, korban pun secara kekeluargaan meminta pertanggung jawaban bidan Dw terkait kelalaiannya dalam bertugas. Namun hingga detik ini yang bersangkutan belum memperlihatkan adanya itikad baik. Karenanya korban berharap agar pemerintah dalam hal ini dinas kesehatan kabupaten langkat segera turun tangan menyikapi hal tersebut.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat Drg.Herman Sadeckh yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan kalau dirinya belum mengetahui peristiwa ini.”saya belum dapat laporan,nanti akan saya cek kebenarannya”. pungkas Sadheck di sela acara musrembang selasa (5/4) kemarin. Hingga berita ini di turunkan, belum diketahui secara pasti tindakan yang di lakukan Sadhech terkait peristiwa yang mencoreng citra instansi yang dipimpinnya tersebut.
0 komentar:
Post a Comment