Home » , , , , » TKI,Selamat dari maut di selat Malaka

TKI,Selamat dari maut di selat Malaka

Posted by Anak Bangsa

Tempatkan Iklan Anda disini..

M.Salim-Langkat

Selamat,TKI yang selamat dari maut di selat malaka berkumpul kembali dengan istri dan keluarga
SECANGGANG,Selamat bin Mustar (35) salah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) illegal asal Dusun VI Kacangan Desa Karang Gading, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Akhirnya dapat kembali berkumpul bersama keluarganya setelah Tongkang yang di tumpanginya tenggelam di perairan Malaysia. Selamat sampai di rumahnya hari Sabtu, 4 Juni 2011 kemarin.

Peristiwa tenggelamnya tongkang tersebut terjadi pada hari Selasa, 31 Mei 2011 lalu pukul 04.30 waktu Malaysia dimana waktu itu tongkang membawa penumpang sekitar 24 orang yang semuanya merupakan TKI illegal asal berbagai daerah di Indonesia. melihat kondisi tongkang tersebut sebenarnya Selamat sudah ragu namun ia sudah terlanjur membayar dan harus segera pulang ke Indonesia ditambah lagi dirinya sudah enam tahun di Malaysia, ini merupakan kepulangannya yang pertama, namun naas baru saja tongkang bergerak meninggalkan Johor Malaysia dengan kecepatan tinggi tiba-tiba tongkang karam.

"Sebenarnya saya sudah ragu naik tongkang itu karena muatannya sarat dan tekongnya juga seperti ketakutan, karena tekong kalau tertangkap polisi Malaysia hukumannya berat dan dendanya sangat besar, tapi saya sudah terlanjur membayar ongkos RM 750 untuk sampai di Medan, keraguan saya itu ternyata menjadi kenyataan tongkang yang kami tumpangi tenggelam setelah terkena ombak kapal yang lalu lalang, dan tongkang kami sempat terangkat dua meter dan seluruh penumpang tertumpah ke laut". ujar Selamat menjelaskan

Dalam suasana gelap dan terapung di tengah laut itu Selamat mengaku sempat putus asa dan tidak ada harapan hidup lagi, tapi Tuhan memberikan saya kesempatan hidup kedua. "Enam jam saya dan teman saya Ilham (33) terombang-ambing ditengah laut hanya berpegang pada sebuah jerigen yang kami dapatkan, Alhamdulillah Allah SWT telah memberikan hidup yang kedua kepada saya, saya akan manfaatkan hidup saya ini kepada hal-hal yang baik". kata Selamet

Selama lebih kurang enam jam terombang-ambing di tengah laut itulah tiba-tiba pertolongan datang dari kapal Hongkong yang melintas, dan terus melakukan pertolongan dengan mengevakuasi para korban ke kapalnya dan tak lama berselang datang kapal Polisi Marine Malaysia, namun menurut Selamat saat itu ada sekitar tujuh orang penumpang tongkang tidak dapat di temukan, akhirnya penumpang yang selamat sebanyak tujuh belas orang di bawa ke pangkalan Polisi Marine Johor untuk di proses. Namun proses tersebut tidak lama karena ada bantuan dari Konsulat Jendral RI di Johor, sehingga seluruh penumpang yang selamat di bawa ke Konjen.

"Saya berterima kasih kepada ABK Hongkong yang telah menyelamatkan kami dari keganasan gelombang laut, dan juga sangat berterima kasih kepada Konjen RI yang telah mebantu kami sehingga kami tidak di hukum di Malaysia". ujar Selamat dengan penuh haru

Ke 17 orang penumpang yang selamat akhirnya menginap satu malam di Konjen untuk menunggu pemulangan, selanjutnya esok harinya mereka di pulangkan melalui Johor menuju Batam dan setiap orang di bantu uang RM 750 sebagai uang saku. Sampai di Batam mereka di tampung di Dinas Sosial setempat untuk menunggu prores pemulangan ke daerah masing-masing.

"Saya satu malam menginap di Dinas Sosial, besok langsung pulang karena tidak sabar menunggu proses pemulangan yang memakan waktu lama, syukurnya saya masih memiliki uang yang ada di dompet saya sehingga saya bisa pulang, tapi barang-barang bawaan kami di dalam tas tidak ada satupun yang dapat di selamatkan". kata Selamat

Pulangnya Selamat ke kampung halamannya mendapat tanggapan hangat dan haru dari Istrinya yang bernama Rosmiati (24) yang dinikahinya tiga bulan yang lalu di Malaysia dan kini Rosmiati sedang mengandung anak pertama mereka, Rosmiati mengaku tidak ada tanda-tanda apa-apa sebelum terjadinya peristiwa itu hanya ia merasa demam biasa. Rosmiati juga merupakan TKI yang bekerja sebagai PRT di Malaysia warga yang sama atau satu kampung dengan Selamat di desa Karang Gading

"Saya juga baru pulang dari Malaysia bang! sebelum suami saya pulang, tidak ada tanda apa-apa tentang kecelakaan itu, cuma malam sebelum suami saya berangkat dari Johor menuju Batam itu saya demam". kata Rosmiati

Rosmiati juga tanggal 31 Mei 2011 itu sempat sms kepada suaminya menanyakan tentang keberangkatan suaminya "Bang udah berangkat apa belum?", dan saat itu Selamat sempat menjawab "Belum! tolong jangan hubungi lagi ya nanti ketahuan bunyi dering ponsel kami bisa ketangkap". bunyi sms jawaban dari sang suami.

Akhirnya pada hari Sabtu Selamat sampai di Kampung halamannya dan kembali berkumpul bersama keluarganya, namun tampaknya sang istri tercinta tidak bisa berlama-lama berkumpul bersama kerena harus kembali ke Malaysia pada tanggal 12 Juni 2011 mendatang. Sedangkan Selamat mesih trauma dengan peristiwa yang menimpanya, meski demikian dia tidak kapok ingin kembali bekerja di negeri jiran itu. "Bagaimana lagi bang! saya udah enak kerja di sana, saya kan tetap kembali ke sana menekuni pekerjaan saya yang selama ini ini yaitu menderes getah di perkebunan, tapi saya kapok menggunakan Pasport Turism, saya akan urus sebagaimana mestinya TKI yanmg bekerja di luar negeri". Kata Selamat mengakhiri pembicaraan.


0 komentar: