![]() | ||
(Darwis/metro langkat) Pahlevi Sembiring bocah yang menderita penyakit benjolan di kepala kanan tanpa batok saat dipangku sang nenek. |
Pahlevi Sembiring, Bocah Balita Butuh Uluran Tangan
Sejak mengalami kecelakaan dua tahun silam, nasib bocah berusia 4,5
tahun Pahlevi Sembiring alias Juro warga Desa Timbang Lawan, Kecamatan
Bahorok, Kabupaten Langkat yang sehari hari tinggal dan dirawat oleh neneknya Aisyah 42 tahun setelah perpisahan kedua orang tuanya saat Pahlevi berusia 1,5 tahun, benar-benar sedih. Bagaimana tidak,
pasca-kecelakaan yang dialami itu, ia mengalami penyakit di bagian
kepala sebelah kanan. Kepala bekas tabrakan itu kian membengkak dan
membesar. Sedihnya, kalau diamati kepala korban seperti tidak ada
tempurung (batok-red) kepalanya.
Mirisnya lagi, setiap saat bocah malang ini menjerit menahan sakit
yang dialaminya itu. Siti Aisah (42) nenek sang bocah menuturkan saat
mendatangi Kantor Camat Bahorok Selasa,(30/10) mengatakan, bocah kurang
beruntung tersebut merupakan buah pernikahan putrinya Karolina Br
Sitepu (25) dengan menantunya Tuahta Sembiring warga yang sama.
Kata Aisah, pernihakan putrinya atau orangtua Juro, memang tidak
mendapat restu sebelumnya. Namun pernikahan itu tetap dilangsungkan
dengan sangat sederhana. “ Ini ceritanya sekitar lima tahun silam,”
kenang Aisah sambil menenangkan cucunya yang terus merengek kesakitan.
Disaat kehilangan kasih sayang dari kedua orangtuanya, petakapun
kembali menghampiri Pahrevi. ditabrak sepeda motor. Akibat
kecelakaan yang dialaminya itu, ia menderita luka di bagian kepala.
Pelaku yang menabraknya memang mengobatinya, namun penyakit yang
dideritanya tak kunjung sembuh. Meliha kondisi itu, penabrak dan
keluarga Pahlevi tak sanggup lagi untuk membiayai
pengobatan.
“Mengharapkan sang ayah yang telah bercerai tak pernah dapat. Ayah Pahlevi
telah menikah lagi dengan wanita lain. Kendati tinggal se-kampung
ayahnya tak pernah menjenguk anaknya, apalagi membantu dana serta
lainnya. Sementara ibu sang bocah masih memilih menjanda dan bekerja di
Medan untuk menyambung hidup anaknya.” ujar Aisah.
Di kala penyakitnya kambuh maka sang bocah akan menangis sepertinya
merasa kepanasan sehingga sering dipasangkan kipas angin dibelakang
kepalanya. “Jika sudah demikian benjolan di kepalanya akan membengkak
dan terasa sangat lunak,” kata Aisah terbata.
Belakangan Pahlevi sering menangis dan terkadang kakinya terasa kebas
bahkan tak mampu digerakkan. “makanya saya datang ke kantor camat minta
bantuan,” tutur Aisah. Pahlevi sudah pernah dirawat di beberapa rumah
sakit di Medan namun penyakitnya tak kunjung sembuh. “Pihak rumah sakit
menyarankan agar mengganti batok kepala cucu aku,” harganya juga tidak
murah serta kami nggak ada dana.
Sumber : hariansumutpos.com
Anak Bangsa :Menatap Mentari Di Kaki Ufuk Dengan Penuh Asa..........
0 komentar:
Post a Comment