Bangunan Pos Kamling Desa Tapak Kuda, Kec.Tanjungpura Kab. Langkat menelan anggaran Rp 18,5 juta lebih yang bersumber dari ADD Tahun 2015 |
Langkat - Sumut
Alokasi Dana Desa (ADD) dimaksudkan bertujuan meningkatan aspek pembangunan baik prasarana fisik maupun non fisik dalam rangka mendorong tingkat partisipasi masyarakat untuk pemberdayaan dan perbaikan taraf hidupnya dan merupakan bagian yang integral (satu kesatuan/tidak terpisahkan) dari APBDes mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporannya Penggunaan ADD ditetapkan sebesar 30% untuk belanja aparatur dan operasional Desa dan sebesar 70% untuk belanja pemberdayaan masyarakat.
Di Desa Tapak Kuda Ke.Tanjung Pura Kab.Langkat,ADD taun 2015 salah satunya dimanfaatkan untuk pembangunan Pos keamanan lingkungan (kamling) beserta palang jalan. Namun biaya pelaksanaan pembangunan tersebut diduga digelembungkan,menurut beberapa sumber yang layak di percaya pembangunan Pos kamling ukuran kurang lebih 2.5 m x 2,5 m hanya menelan biaya sekitar 8 jutaan dan lokasi penbangunan pos tersebut masuk dalam wilayah adimistratif Desa Bubun,desa tetangga Tapak Kuda.
Informasi diperoleh Kamis (10/9), berdasarkan RAB pembangunan pos kamling Desa Tapak Kuda membelanjakan Semen sebanyak 25 zak dengan satuan harga Rp 55.000 per zak, sehingga total belanja sebesar Rp1.375.000.
Kemudian pasir 8 meter kubik dengan total anggaran Rp 800.000, Krikil 2 meter kubik dengan total anggaran Rp 500.000, besi 10 mm sebanyak 30 batang, dengan anggaran sebesar Rp1.350.000.
Pembelian besi 5 mm sebanyak 15 batang dengan anggaran Rp 75.000, kawat sebanyak 1 ikat dengan harga Rp 25.000. Papan mal 6 keping dengan anggaran Rp 420.000, papan resplang sebanyak 3 keping dengan anggaran Rp 450.000, paku campur 2 kg dengan anggaran Rp 36.000, paku seng 1 kg dengan harga Rp 50.000, batu bata 800 buah dengan anggaran Rp4 00.000.
Pembangunan pos kamling tersebut juga membelanjakan (kayu) broti 3x3 sebanyak 2 batang dengan anggaran Rp 450.000, (kayu) broti 2x3 6 batang dengan anggaran Rp540.000, (kayu) broti 2x2 10 batang dengan anggaran Rp 550.000, (kayu) broti 2x4 3 batang dengan biaya Rp 600.000, seng 6 kaki sebanyak 10 lembar sebesar Rp 400.000, rabung seng 6 lembar dengan anggaran Rp 120.000, kayu peranca 6 batang dengan anggaran Rp 100.000, cat alvian 1 kilo sebanyak 2 kaleng dengan anggaran Rp 110.000, cat avitek 5 kg sebanyak 1 kaleng, dengan anggaran Rp 110.000.
Dari keseluruhan belanja bahan bangunan pembuatan pos kamling tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 8.561.000. Kemudian dari belanja barang tersebut di kenakan pajak PPn dan PPh dengan total sebesar Rp 984.515.
Ironisnya lagi bangunan Pos kamling yang di perkirakan berukuran 2,5 meter x 2,5 meter, mengabiskan biaya ongkos tukang sebesar Rp 2 juta, mandor Rp 1 juta, dan kernek Rp 1.800.000, untuk lama pekerjaan 45 hari kerja.
Penggunaan ADD yang tidak masuk akal lagi didalam RAB tersebut dikeluarkan biaya honor tim pelaksana kegiatan sebesar Rp 4.200.000, diantaranya untuk ketua sebesar Rp 600.000, wakil ketua Rp 525.000, sekretaris Rp 450.000, anggota Rp 450.000, penangung jawab Rp 675.000, dan pengarah Rp 750.000.
Sekretaris Desa Aidil, ketika dikonfirmasi wartawan kemarin, terkait bangunan pos kamling tersebut mengatakan, wajar-wajar saja. Malah Aidil mempersalahkan Badan Penyelenggara Desa (BPD) yang turut serta mengkritisi kegiatannya itu. "Itukan wajar-wajar saja. Saya tahu ini ulah BPD. Masa setelah selesai pengerjaan baru direspon, selama ini kemana?" dalihnya.
Mengenai lokasi pembangunan Pos Kamling di Desa Bubun, Aidil kembali berkelit, kalau pihaknya sudah membicarakan hal tersebut dengan pihak Desa Bubun. "Ya kita sudah bicarakan dengan pihak desa Bubun. Kalau mereka menganggap itu masalah ya terserah mereka," kicaunya dari ujung telepom selulermya.
Sementara itu, Kepala Desa Bubun Faisal ketika dimintai tanggapannya prihal bangunan Pos Kamling tersebut mengatakan, lahan tempat berdirinya pos kamling tersebut berada di wilayah Desa Bubun. Malah, pihaknya sudah memberitahukan kepada perangkat Desa Tapak Kuda untuk membongkar pos tersebut.
"Ya, sudah saya beritahu sebelumnya dengan pekerja pembangunan Pos Kamling dan perangkat Desa Tapak Kuda kalau lokasi pembangunan tersebut berada di Bubun. Malah saya sudah meminta untuk dilakukan pembongkaran, tapi pihak Desa Tapak Kuda tetap melanjutkan pembangunannya, bahkan pihak Sekdes Tapak Kuda yang paling bersikeras untuk melanjutkan pembangunan Pos kamling tersebut" papar Kepala Desa Bubun.(Reza Lubis.)
Anak Bangsa : Menatap Mentari Di Kaki Ufuk Dengan Penuh Asa..........
0 komentar:
Post a Comment