![]() |
Sampah yang bertumpuk di Belakang Ruang Peraatan Kasturi RSUD Tanjung Pura-Langkat |
Langkat - Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Kab.Langkat yang merupakan rumah sakit rujukan milik pemerintah di Kabupaten Langkat,menuai protes patien serta keluarga patien lantaran kondisi kebersihan yang tak terjaga dan instalasi air bersih yang mati.
Protes tersebut dinyatakan oleh sejumlah pasien dan keluarganya, Jumat 16/10. Kotornya RS tersebut tak hanya ditemui di luar, tetapi hingga ke ruang perawatan. Kesulitan air pun menyebabkan banyak pasien yang terkendala soal kebutuhan sanitasi, seperti mandi dan buang air.
![]() |
Ruang Kasturi RSUD Tanjung Pura - Langkat. |
Sebagaimana di ungkapkan Yn warga Tanjung Pura yang menjaga keluarganya, yang karena bau dan kotornya kamar mandi terpaksa membersihkan kamar mandi," aku tidak tahan masuk kamar mandinya,bau dan kotor,hingga karena itu ku bersihkan sendiri kamar mandinya,bang"
"Lebih parah lagi, aroma tidak sedap dari WC akibat kotoran yang tidak bisa disiram menyeruak masuk hingga ke ruang perawatan. Tak hanya itu bang coba aja lihat di dekat tangga, tumpukan seprei,bekas botol infus dan tempat makan pasen yang berserak serta sampah yang menumpuk di belakang (sambil menunjukan lokasinya yg hanya berajarak beberaapa meter dari tempat tidur patien),gimana mau cepat sehat bang, kalau RS nya juga jorok," ujar Yn.
Edi,salah satu keluarga pasien di RS ini, melontarkan keluhannya dengan nada yang sama, menurut dia, kondisi yang ia lihat di RSUD Tanjung Pura sama sekali tidak menunjukkan ciri RS pada umumnya. “Orang masuk rumah sakit mau sembuh, tapi kalau kondisi ruangan seperti ini jorok, kotoran WC tidak bisa disiram karena air tidak ada dan berbau, membuat pasien malah tambah sakit,”.
![]() |
Tumpukan nampan makan patient |
“Ruangannya jauh dari layak untuk tempat merawat pasien. Kotor, bau, tidak ada air,” ungkap Edi.
Sementara itu Ketua Seknas Jaringan Organisasi Komunitas Warga Indonesia Kab. Langkat R Fadli Lubis,SH yang kebetulan berada di RSUD tersebut ketika di mintai tanggapannya terkait hal tersebut menuturkan "seharusnya penggelola RS harus lebih konsentrasinya penuh pada persolan kebersihan sebab pelayanan prima yang diberikan rumah sakit bukan hanya dari cepatnya penanganan dan pemeriksaan teratur tetapi juga dari segi kebersihan lingkungan sekitar kamar pasien terutama tidak perduli apakah itu ruangan perawatan,kelas maupun VIP semua harus menjadi prioritas terlaksananya lingkungan yang bersih".
lanjut Fadli "Selain soal pelayanan, kebersihan juga faktor penting dari keberadan sebuah rumah sakit. Rumah Sakit dan Kebersihan bagaikan dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan,Rumah Sakit yang bersih tentunya membuat pasien dan pengunjung merasa nyaman dan betah. Sebaliknya rumah sakit yang kotor berdampak pada proses penyembuhan pasien".
![]() |
Tumpukan botol Infus yang tidak trpakai lagi |
Saya bingung kenapa kebersihan lingkungan ruang perawatan seperti contohnya ruang Kasturi kurang diperhatikan ? Bukankan kebersihan RS dan lingkungannya merupakan tanggung jawab penggelola operasional RS baik dari jajaran top management sampai kebawah,kan seharusnya dilakukan pembersihan berkala pada selokan, drainase dan lingkungan sekitar kamar pasien,papar Fadli diiakhir tanggapannya.
Kepala Tata Usaha (KTU) RSUD Tanjung Pura Drs Hasyim Siregar saat di temui di ruang kerjanya 16/10 berkaitan dengan kondisi tersebut,menyatakan pihaknya kekurangan petugas kebersihan, "petugas kebersihan kita cuma 8 orang kalau kita tambah dari mana dananya,kita sudah berupaya membersihkannya,tapi taulah banyak orang di sana dan saya selalu kontrol keliling"
Kepala Tata Usaha (KTU) RSUD Tanjung Pura Drs Hasyim Siregar saat di temui di ruang kerjanya 16/10 berkaitan dengan kondisi tersebut,menyatakan pihaknya kekurangan petugas kebersihan, "petugas kebersihan kita cuma 8 orang kalau kita tambah dari mana dananya,kita sudah berupaya membersihkannya,tapi taulah banyak orang di sana dan saya selalu kontrol keliling"
![]() |
Sampah dimana mana,tidak mencerminkan RS yang higienis. |
Tak lama berselang Hasyim Siregar tiba tiba meninggalkan wartawan di ruangannya, setelah beberapa lama di tunggu Hasyim tidak kembali keruangannya,watawan keluar meninggalkan ruangannya dan menuju keruang perawatan Kasturi, sampai disana kembali mendapat informasi dari Edi, bahwa KTU RSUD tersebut meninjau ruangan Kasturi dan menanyakan mana yang bau kepada patien beserta keluarga yang menjaga,"mana yang bau....itulah manusia gak bersyukur...", demikian Edi mengulang kembali ucapan Hasyim,entah apa maksudnya mengatakan itulah manusia gak bersyukur tegas Edi diakhir kalimatnya.
Sementara itu Direktur RSUD Tanjung Pura Dr.Sofyan Armaya saat di konfirmasi wartawan16/10 berkaitan kebersihan RS sedang berada di Jakarta dan melalui telepon selulernya menuturkan, "itukan lagi pekerjaan tanah timbun lewat disitu, ibarat orang pesta semua lagi sibuk juga dapur lagi di bongkar haru siap september dan lagi pembenahan untuk proses akreditasi,setiap hari saya keliling (RS = red) kecuali hari jum"at dan sabtu"
Ketika ditanya kebersihan berkaitan dengan ruang perawatan Dr.Sofyan menuturkan melalui ponselnya "tenaga kebersihan kami cuma 19 orang dibagi 2 shift pagi 10,sore 9,untuk menambahnya anggaran tidak memungkinkan di tambah lagi banyak orang yang disana (ruang perawatan = red) mana mungkin kita jaga satu persatu kebersihannya bang".(Reza Lubis)
0 komentar:
Post a Comment