Foto : Nurhayati didampingi Adi (suami),terbujur lemah, butuh bantuan pengobatan..
Langkat
- Nurhayati (22), warga Dusun Bandar Buah, Desa Sematar-Bahorok,
menderita benjolan kecil menyerupai bisul, butuh bantuan biaya
pengobatan. Pasalnya, sampai saat ini tidak mendapat perawatan
intensif. Suami Nurhayati, Adi (21), hanya seorang pekerja mocok-mocok,
kadang kerja bahkan sering menganggur.
Nurhayati terlahir dari pasangan Amir Hasan (64) dan Legina (55),
anak bungsu dari empat bersaudara hanya mampu pasrah tanpa pengobatan
medis. Hal ini terungkap saat Jurnal Asia menyambangi suami Nurhayati,
Adi dikediamannya yang mengaku ingin sekali mengobati istrinya, namun
terbentur biaya, sedangkan Nurhayati belum terdaftar di BPJS. “Kami
sangat perlu biaya pak. Pernah rawat inap di Puskesmas Bahorok selama
tiga hari, karena tidak ada perubahan, kami bawa pulang,” kata Adi,
Selasa (27/10).
Menurut Adi, pihak Puskesmas menyarankan agar dirujuk/rawat di
rumah sakit besar, namun akibat ketiadaan biaya sehingga hal itu
belum terlaksana. Adi menjelaskan, penyakit Nurhayati berawalnya hanya
benjolan kecil menyerupai bisul di pipi bagian dahi kiri sekitar 1,5
bulan lalu, akhirnya membesar dan pecah mengeluarkan nanah berlendir.
Kemudian benjolan berpindah di dekat rahang dan pecah ke dalam
melalui mulut, tak lama berselang muncul benjolan di sekitar telinga
masih bagian pipi kiri, pecah meleleh melalui telinga.“Sedikitnya cairan terkumpul dua cangkir saat pecah dan saat ini
benjolan berpindah ke bagian leher/tengkuk, sakit kali bang,” kata
Nurhayati setengah sadar tanpa mampu bergerak.
Adi menambahkan, selama ini pengobatan hanya mengandalkan obat
tradisional karena terkendala biaya. Kondisinya cukup lemah hanya mampu
menelan nasi bubur 2-3 sendok saja. “Dia tidak mampu bergerak lagi meski sesekali terdengar suara erangan
sakit dan seakan lupa ingatan. Tidak ingat kerabat dekat bahkan saya
sendiri sering disapa Uwak,” kata Adi sedih sembari membelai mesra
rambut istrinya, tak kuasa air matanya menetes.
Terkendala KTP dan KK
Terpisah, Kepala Desa Sematar Hadi Sutrisno ketika dikonfirmasi seputar kondisi kesehatan warganya mengaku pengobatan Nurhayati melalui Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) terkendala akibat belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) serta Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta akte pernikahan.
Terpisah, Kepala Desa Sematar Hadi Sutrisno ketika dikonfirmasi seputar kondisi kesehatan warganya mengaku pengobatan Nurhayati melalui Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) terkendala akibat belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) serta Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta akte pernikahan.
Disinggung tentang upaya pemerintah desa, Sutrisno bilang secepatnya
kita bantu urus saat ini sedang melengkapi berkas administrasinya. “Kita
tidak mempersulit bahkan rela membantu demi kesehatan warga bahkan
kita juga merasa iba,” kata Sutrisno.Keluarga terutama anak semata
wayang yang baru berumur tiga tahun sangat berharap bantuan dermawan
untuk membantu penyembuhan Nurhayati. (Reza Lubis)
Anak Bangsa : Menatap Mentari Di Kaki Ufuk Dengan Penuh Asa..........
0 komentar:
Post a Comment